Baru-baru ini saya membaca tulisan seorang Pakar Politik dari UGM, Dr Abdul Gaffar Karim, beliau menyarankan kita agar banyak-banyak beristighfar selama masa menunggu hari pencoblosan Pilpres yang tinggal hitungan hari lagi, apa sebab?
Pasalnya, menurut Pakar Politik itu, siapapun yang akan kita coblos nanti, bisa dipastikan, mereka disokong oleh dana dari lintah-lintah raksasa yang telah menyedot sumber daya alam kita habis-habisan. Dan kemenangan capres manapun, itu turut dimungkinkan oleh pemiskinan yang terjadi pada kita dan anak cucu kita.
Nah, khaan! Ribet enggak tuh? Yakin, mau bela mati-matian? Udah deh, berkompetisinya yang cakep. Yang elegan. Tunjukkan kalau kita bangsa yang dewasa. Keluarin semua kemampuan, kecerdasan, dan strategi yang ciamik. Sudah itu, serahkan semua hasil pada takdir yang Tuhan tetapkan, kepada siapa amanah kepemimpinan itu Tuhan berikan. Percaya, deh, menang dengan cara ksatria jauh lebih baik daripada kalah dengan cara yang gak ksatria. Tul, gak?
Terakhir, mari sama-sama kita resapi sebuah wisdom dari G Elliot yang saya temukan dalam buku Leiden karya Dea Tantyo,
"Keberanian adalah berjuang sepenuh tenaga untuk satu visi atau tujuan, bahkan meski akhirnya kalah. Tapi perhatikanlah kehidupan, bahwa ada banyak kemenangan yang lebih buruk dari kekalahan."
Gimana? Masih mau lanjut gelutnya? Apa? Masih?
Bukan maen, ente! Tambeng kok istiqomah banget!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H