Mohon tunggu...
Mohammad Ihsan
Mohammad Ihsan Mohon Tunggu... Konsultan - Founder & CEO Media Guru Indonesia

Pemimpin Umum Media Guru Indonesia (MediaGuru.ID). Email: ihsan@gurusiana.id. Facebook: mohammadihsan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nilailah Karya Ilmiah Guru Berdasar Bobot Akademiknya, Bukan Jumlah Vote

29 Oktober 2015   05:44 Diperbarui: 29 Oktober 2015   09:49 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menduga, ihwal pemberian dukungan like dari pembaca dimaksudkan agar simposium ini gaungnya besar, sebab masing-masing peserta akan gencar berpromosi demi mendapatkan sebanyak-banyaknya tanda bintang. Tapi, sistem registrasinya gampang “dibobol”. Andai proses registrasinya harus memakai email asli, lalu server memverifikasi dulu alamat email tersebut, tentu kecurangan bisa diminimalisir.

Lagi pula, naskah yang di-vote banyak orang, tidak identik dengan naskah tersebut dijamin baik. Sebagian besar vote itu dilakukan dengan cara asal-asalan. Yang penting, Anda sudah login, lalu search nama peserta, selanjutnya klik tanda bintang. Tanpa perlu baca naskah, tanpa tahu isinya.

Secara berseloroh, seorang guru berujar, dia akan meminta siswanya untuk mendukung. Kalau ada 700 siswa, separuhnya saja memberi like, itu sudah 350 vote. Very simple.

Karena itulah saya berharap para juri mengabaikan jumlah vote ini. Nilailah karya ilmiah berdasar bobit akademiknya. Jika pun perlu ada vote, mekanismenya harus diubah. Misalnya, juri menentukan lebih dulu 20 nominasi naskah terbaik, lalu masing-masing kandidat diberi waktu beberapa hari untuk mempromosikan karyanya melalui media sosial. Nah, kalau pembaca setuju memberikan dukungan, tinggal memberi like.

Cara ini juga bisa diakalin sih... Sebab peserta bisa saja memobilisasi vote secara kurang fair seperti di atas. Tapi, setidaknya juri sudah menggaransi, bahwa naskah yang diumumkan sebagai kandidat pemenang adalah naskah yang bobot akademiknya memang baik. Siapapun pemenang yang mendapatkan like terbanyak, pastilah karya terpilih di antara banyak karya yang lain.

 

Surabaya, 29 Oktober 2015 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun