Mohon tunggu...
Mohamad Gofur
Mohamad Gofur Mohon Tunggu... Mahasiswa - FASILITATOR

Instagram: @nyong_ghofur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Social and Money Responsibility sebagai Karakter Dasar Kepemimpinan Pemuda untuk Masa Depan Indonesia

13 September 2022   05:26 Diperbarui: 13 September 2022   05:26 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abstract-Indonesia is known as a country rich in natural and human resources. It takes a manager and a leader who is able to develop Indonesia's resources. Not only natural resources, but all of the potential that exists in this country. Youth are seen as agents that capable of bringing the positive change. 

Therefore, youth must have intellectual abilities, a sense of responsibility, character, and a high social spirit. Two characters, namely “social responsibility and money responsibility”, are defined as social and material responsibility for youth towards the surrounding environment. 

Social responsibility is needed for youth to develop sensitivity to their surroundings and money responsibility is needed as a sense of responsibility for the resources/materials that are managed. These two characters are like two different sides of a coin but are related. 

Social and money responsibility is needed by the Indonesian generation as a provision to care for each other and be able to process existing resources.

Negara yang makmur mamiliki generasi yang baik, sebaliknya suatu negara akan hancur jika memiliki generasi yang buruk. Lalu bagaimana cara menciptakan generasi yang baik? Tentu dengan membangun karakter yang baik pula. 

Karakter yang baik ditanamkan semenjak dini agar melekat pada diri. Generasi itu sendiri adalah seorang pemuda. Mengapa pemuda? karena yang masih kuat pundaknya adalah pemuda, yang masih kokoh lengannya adalah pemuda, yang banyak ide kreatifnya adalah pemuda, yang jauh langkahnya adalah pemuda, dan yang mampu mengubah negara menjadi lebih baik adlah pemuda. 

“Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” begitu kiranya ucap Bung Karno. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda sangat berperan penting terhadap negaranya. Oleh karena itu, pembangunan karakter yang baik haruslah dilakukan untuk pondasi dan pegangan dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Social responsibility diartikan dengan rasa tanggung jawab seseorang terhadap lingkungan sekitarnya. Tak hanya pada orang lain, namun juga pada diri sendiri, baik dengan sesama makhluk Tuhan maupun dengan benda mati. Kepekaan ini membuat seseorang peduli untuk membantu dan menyelesaikan suatu masalah. 

Social responsibility termasuk dalam karakter yang harus ada pada seorang pemuda. Oleh karena itu, karakter ini juga harus ditanamkan pada anak-anak agar melekat dan tumbuh dalam hati mereka, sehingga kelak menjadi pemuda penerus bangsa yang berjiwa sosial tinggi. 

Jiwa sosial yang tinggi dibutuhkan untuk menepis rasa egois dan mementingkan diri sendiri. Seiring perkembangan zaman, banyak pemuda yang mulai kehilangan jiwa sosialnya. Hal inilah yang membuat Indonesia sulit untuk berkembang, dengan demikian social responsibility harus ditanamkan. 

Contoh kecil dari social responsibility adalah dengan membantu orang yang sudah tua menyeberang jalan, tidak membuang sampah sembarangan, menyisihkan uang untuk korban bencana alam, dan lain-lain.

Money responsibility diartikan sebagai tanggung jawab seseorang terhadap materi yang digunakan untuk kegiatan tertentu. Materi dalam kasus ini tidak hanya tentang uang, namun juga segala sesuatu yang bernilai dan berpotensi untuk menghasilkan uang. Money responsibility merupakan salah satu karakter yang juga harus dimiliki oleh pemuda sebagai penerus bangsa.

Kejujuran dalam menggunakan materi merupakan modal dasar bagi pemuda dalam memimpin negaranya. Oleh karena itu, money responsibility harus ditanamkan semenjak dini agar melekat dalam jiwa. Money responsibility juga mengajarkan seseorang untuk tidak mengambil hak orang lain. 

Contoh kecil dari penerapan karakter money responsibility adalah mengembalikan kelebihan uang kembalian ketika membeli sesuatu, melaporkan ke pihak yang berwajib bila menemukan benda berharga, menjaga dengan baik barang pemberian orang lain, dan lain-lain. 

Apabila money responsibility mampu diterapkan, maka pada akhirnya akan mampu menjadikan pemuda sebagai orang yang memiliki rasa “anti korupsi”. 

Sudah menjadi bahasan umum bila banyak negara di dunia yang pemimpin dan aparat negaranya melakukan korupsi sehingga menyebabkan kerugian bagi warganya, seperti negara Somalia yang dinobatkan sebagai negara terkorup di dunia. Hal ini terjadi karena kurang atau lunturnya rasa tanggung jawab dalam menggunakan materi yang diamanahkan kepadanya, sehingga money responsibility menjadi karakter yang mendasar dan harus ada pada seorang, khususnya para pemimpin.

Disisi lain, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah. Potensi ini perlu diolah dan dikembangkan untuk kemakmuran Indonesia. 

Dalam hal ini, social responsibility and money responsibility dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengolah sumber daya alam. 

Sebagai seorang pemuda, sudah menjadi tanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan potensi alam Indonesia. Ketika seseorang telah memiliki karakter social responsibility, maka seseorang akan memiliki karakter money responsibility secara otomatis. 

Mengapa demikian? karena rasa tanggung jawab dalam menggunakan materi akan tumbuh apabila seseorang telah memiliki rasa tanggung jawab terhadap sesamanya karena seseorang tidak akan mengambil hak orang lain (baik secara materi atau lainnya) bila dalam hatinya tertancap rasa peduli terhadap orang lain. Seperti contoh kecil, seorang tukang ojek mengembalikan barang penumpangnya yang ketinggalan. 

Hal ini merupakan gabungan dari karakter social responsibility dan money responsibility. Tukang ojek itu memiliki rasa tanggung jawab terhadap keamanan penumpang serta barang bawaanya. Ketika barang dari penumpang itu tertinggal, maka dia memiliki niat untuk mengembalikannya. Karakter semacam inilah yang harus ada dan dipertahankan oleh para penerus bangsa. Karakter ini pula yang menjadikan sutau negara menjadi maju dan makmur.

Menumbuhkan karakter yang baik tidak bisa diciptakan hanya dengan edukasi belaka, namun dengan Tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah dengan memberikan contoh bagaimana cara bersikap terhadap orang lain. 

Seperti ucapan Ki Hajar Dewantara yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia “Ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang memiliki arti “Di depan memberi contoh, di samping membangun semangat, di belakang mencontoh yang baik”. 

Ketiga kalimat ini membantu mewujudkan terbentuknya sikap dan karakter yang baik pada segala arah. Pada kalimat pertama (Ing ngarso sung tulada), penanaman karakter bisa dicontohkan oleh orang yang dianggap lebih tua atau yang memiliki jabatan. Pada kalimat kedua (ing madya mangun karsa), karakter diperkuat dengan memberikan dukungan terhadap sikap positif yang dilakukan. 

Pada kalimat ketiga (Tut wuri handayani), orang yang dianggap sebagai pengikut atau orang yang lebih muda mencontoh perilaku baik seorang pemimpin atau orang yang lebih tua. Semboyan ini efektif dijadikan sebagai pegangan dalam pembentukan karakter. Social and money responsibility bisa diterapkan menggunakan semboyan ini, dengan demikian karakter ini bisa tersebar bukan hanya untuk anak-anak dan pemuda saja, namun juga untuk setiap orang dengan segala usia.

Melihat urgensi dari pentingnya social and money responsibility, peran orang tua dan orang-orang disekitar (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain) sangat dibutuhkan untuk mendidik, mengajarkan, dan menanamkan nilai-nilai positif yang kelak menjadi bekal bagi generasi penerus bangsa. 

Penerus bangsa yang mampu memimpin negaranya, mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusianya, memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap apapun yang diembankan, dengan demikian Indonesia perlahan menjadi negara yang makmur dan maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun