Mengamati Hasilnya
Setelah beberapa hari, kloroplas di dalam sel hewan tetap aktif dan mampu menghasilkan energi menggunakan cahaya matahari. Namun, setelah dua hari, kloroplas mulai rusak karena tidak adanya sistem di dalam sel hewan untuk menjaga kloroplas tetap utuh.
Hasil Penelitian
Penelitian ini membuktikan bahwa kloroplas dapat berfungsi di dalam sel hewan meskipun hanya sementara. Sel-sel hewan dengan kloroplas ini mampu melakukan fotosintesis selama dua hari pertama sebelum struktur kloroplas mulai rusak.
Pengamatan menggunakan mikroskop menunjukkan bahwa kloroplas yang dimasukkan ke dalam sel hewan berada di dekat inti sel, sering kali dikelilingi oleh mitokondria. Mitokondria adalah "pembangkit energi" di dalam sel hewan, sehingga lokasinya dekat dengan kloroplas bisa jadi strategis untuk mendukung fungsi energi.
Namun, pada hari keempat, kloroplas mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Tilakoid, bagian penting kloroplas yang menjalankan proses fotosintesis, mulai hancur. Hal ini disebabkan karena sel hewan tidak memiliki mekanisme untuk memperbaiki kerusakan pada kloroplas.
Mengapa Ini Penting?
Penelitian ini adalah tonggak sejarah dalam biologi sintetis. Meskipun fotosintesis dalam sel hewan ini hanya berlangsung sementara, hasilnya sangat menjanjikan untuk masa depan. Ada beberapa potensi manfaat dari penelitian ini:
Inovasi di Bidang Medis
Penelitian ini bisa membuka jalan untuk terapi regeneratif, yaitu memperbaiki jaringan tubuh manusia menggunakan teknologi biologis.Sumber Energi Baru
Bayangkan jika di masa depan, manusia atau hewan bisa memanfaatkan cahaya matahari untuk energi. Ini akan menjadi solusi ramah lingkungan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.Peningkatan Pemahaman Ilmiah
Penelitian ini membantu kita memahami lebih dalam bagaimana kloroplas bekerja dan bagaimana mereka bisa beradaptasi di lingkungan baru.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya