Setelah beberapa meter ke depan, ada pondok pesatren dengan masjidnya yang besar dan megah.
"Sholat di sini saja?" tanya saya yang kebagian nyetir sepeda motor.
"Iya," jawab teman saya.
Tanpa pikir panjang, saya belokkan sepeda motor masuk ke halaman masjid dan pondok pesantren. Sepertinya di lingkungan pondok pesantren sedang berlangsung proses belajar mengajar madrasah diniyah, sekolah sore khusus untuk santri belajar pelajaran-pelajaran agama dan kitab kuning.
Saya yang sesungguh-sungguhnya hanya ingin menumpang sholat asyar, dan istirahat sebentar karena capek dan kepananasan naik sepeda motor, cuek saja dengan kondisi sekitar masjid dan pondok pesantren. Tolah-toleh kanan-kiri, saya tak dapat menemukan tempat wudhu atau pun kamar mandi di lingkungan masjid dan pondok pesantren ini.
Tak berapa lama, kawan saya berseru, "Kita pindah saja"
Saya lihat lingkungan masjid dan pondok pesantrennya kurang nyaman, ya sudah saya iyakan saja ajakan pindah itu.
***
Siang itu perasaan saya kurang nyaman. Mau langsung ke 'kantor', jadi malas-malasan. Sedang ingin cari suasana baru. Ingin jalan-jalan dulu. Lagian di 'kantor' sudah ada partner saya yang menjaga.
Saya putuskan untuk jalan-jalan dulu. Ke arah timur, ke pasar Blega. Hari sudah cukup siang sebenarnya. Saya ingat tadi belum sempat sholat dhuha saat berangkat. Saya lihat jam tangan masih ada waktu untuk sholat dhuha.
Saat perjalanan saya lihat ada masjid di daerah BerTancak timurnya desa Paterongan. Saya memutuskan berhenti di sana untuk sholat dhuha sebentar. Setelah sholat dhuha, saya membuka buka buku catatan harian untuk mengevaluasi diri, apa yang salah sehingga perasaan saya kurang nyaman?