Mohon tunggu...
Mohamad Rafi Aziz
Mohamad Rafi Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menghindari masalah namun terkadang saya suka memacu adrenalin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Syariah

21 Oktober 2024   01:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:14 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin, 20 Oktober 2024 didalam kelas Ekonomi dan Bisnis Syariah, Program Studi Pendidikan Bisnis, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan presentasi materi dengan judul "Perbandingan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Syariah". 

Kami beranggotakan Christanto Peris Sirait, Florencia Salimwijaya, Mohamad Rafi Aziz, Wini Riyani, Zaki Maula Hikam dengan diampu oleh Asep Ridwan Lubis, MBA selaku dosen. Berikut materi yang kami sajikan.

Ekonomi konvensional dan ekonomi Islam merupakan dua sistem ekonomi yang berkembang secara signifikan di seluruh dunia. Keduanya memiliki tujuan serupa, yaitu mencapai kesejahteraan, namun pendekatan dan prinsip dasarnya berbeda. Ekonomi konvensional berlandaskan rasionalitas, materialisme, dan pasar bebas, sedangkan ekonomi Islam didirikan atas nilai-nilai keadilan, keseimbangan, dan larangan riba.

 Artikel ini bertujuan untuk membandingkan kedua sistem ini melalui analisis literatur mengenai prinsip dasar, mekanisme operasional, serta dampaknya terhadap masyarakat dan pembangunan ekonomi.

Paradigma Dasar

Ekonomi konvensional menekankan pada individualisme dan maksimisasi keuntungan. Dalam sistem ini, pasar dipandang sebagai mekanisme efisien untuk alokasi sumber daya. Sebaliknya, ekonomi Islam berfokus pada kesejahteraan kolektif dan moralitas, dengan larangan riba sebagai salah satu prinsip utamanya. Sistem ekonomi ini mengedepankan keseimbangan antara dunia dan akhirat, menganggap aktivitas ekonomi sebagai sarana mencapai kesejahteraan sosial.

Sejarah Ekonomi

Ekonomi konvensional mulai berkembang pada abad ke-18, dengan tokoh seperti Adam Smith yang merumuskan teori pasar bebas. Dalam konteks ini, kapitalisme menjadi dominan, sementara ekonomi Islam memiliki akar yang jauh lebih tua, berlandaskan ajaran Nabi Muhammad SAW. 

Prinsip-prinsip ekonomi Islam mencakup keadilan sosial dan distribusi kekayaan melalui mekanisme seperti zakat.

Tujuan Ekonomi

Tujuan ekonomi konvensional adalah memaksimalkan kesejahteraan individu melalui efisiensi dan pertumbuhan ekonomi. Dalam ekonomi Islam, tujuan utamanya adalah mencapai "falah", yaitu kesejahteraan yang inklusif, mencakup kehidupan dunia dan akhirat, serta distribusi kekayaan yang adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun