Komunikasi Politik dan Wawasan Opini Publik Istilah komunikasi politik sendiri sudah populer sejak tahun 1960-an, namun kajian komunikasi dengan komponen politik sudah ada sejak lama. Seperti propaganda perang dunia oleh Harold Lasswell pada tahun 1927 misalnya.
Komunikasi politik sebenarnya merupakan kajian multidisiplin yang mencakup banyak bidang komunikasi dan ilmu politik seperti kajian komunikasi politik yang biasanya membahas hubungan antara komunikasi dan proses politik yang berlangsung dalam dunia politik. Namun, kesulitan ilmu multidisiplin pada umumnya tergantung pada keseimbangan antara penekanan atau observasi dan keterampilan proses kajian.
Komunikasi politik adalah komunikasi yang mencakup informasi politik dan aktor politik, atau yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan dan kebijakan pemerintah. Dari sudut pandang ini, sebagai ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal baru. Komunikasi politik dapat dipahami sebagai komunikasi antara “penguasa” dan “yang dikuasai”. Menurut Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah kegiatan yang konstan dalam sistem politik manapun. Afiliasi politik memiliki arti yang berbeda-beda, antara lain:
a) Komunikator politik Komunikator politik adalah mereka yang dapat memberikan informasi tentang isu-isu sensitif politik. misalnya presiden, menteri, anggota parlemen, politisi dan kelompok penekan di masyarakat dapat mempengaruhi pekerjaan pemerintah.
b) Informasi politik adalah informasi yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tertulis, secara verbal dan nonverbal, secara diam-diam atau terbuka, secara sadar dan tidak sadar, yang isinya bersifat politis. Misalnya, pidato politik, pernyataan politik, buku, pamflet dan surat kabar tentang politik, dll.
c) Saluran politik atau media Saluran politik atau media adalah alat atau cara yang digunakan media untuk menyampaikan informasi politik. Misalnya media cetak, media elektronik, media internet, advokasi, komunikasi kelompok ke kelompok, kelompok masyarakat, dll.
d) Sasaran atau tujuan politik Sasaran adalah masyarakat yang diharapkan memberikan dukungan berupa suara kepada partai atau calon secara umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri, pekerja, pemuda, wanita, pelajar, dll.
e) Efek atau efek komunikasi politik Efek komunikasi politik yang dimaksudkan adalah untuk menciptakan pemahaman tentang sistem politik dan politik, peran masyarakat dan partisipasi politik, yang pada akhirnya akan berdampak pada pemilu dan pemilihan umum. Metode komunikasi politik
1. Metodologi.
Menurut sistem ini, segala sesuatu di dunia ini didasarkan pada sistem. Spengler (nama asli Oswald Spengler Filsuf sejarah dan politik Jerman. Dalam dua jilid karya utama Splenger, Der Untergang des Abendlandes, Spengler berpendapat bahwa hal utama yang membuat sejarah dan hukum masyarakat serta peradaban yang muncul dan runtuh dalam pola yang berulang ) dan Toynbee (nama asli Arnold Joseph Toynbee, seorang sejarawan Inggris yang terkenal dengan bukunya A Study of History, yang memuat pertanyaan sejarah tentang asal-usul, perkembangan dan kehancuran peradaban besar) menunjukkan bahwa realitas sosial adalah sebuah lingkaran dengan pola berulang untuk bangkit. dan kemunduran peradaban. Proses ini dapat dikatakan mencakup hubungan politik dan kebijakan publik.