Mohon tunggu...
mohamad bajuri
mohamad bajuri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru bloger

Tenaga pendidik di MTsN 3 Kebumen Jateng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahukah Anda Arti Ucapan Selamat Berbahagia untuk Pengantin

15 Juli 2022   20:21 Diperbarui: 15 Juli 2022   20:35 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman satunya nyeletuk,  sebut saja Pak Ibra bilang begini, " Semoga berbahagia itu artinya jadi pengantin itu tidak berbahagia. "

Semua orang yang hadir di situ tertegun dengan kata-katanya.  Benarkah kata-katanya itu?!  Bukankah pernikahan itu moment yang paling membahagiakan bagi manusia dalam hidupnya. Tidak ada moment bahagia melebihi bahagianya menjadi seorang pengantin.  Mengapa pula orang berdoa semoga berbahagia?!  

Pikiranku pun ikut mengandai-andai mengapa Pak Ibra bilang begitu?! 

"Coba apa artinya orang bilang semoga lekas sembuh kepada orang yang sedang sakit? Artinya orang itu belum sembuh,  masih sakit. "

"Betul gak?!  Coba perhatikan  parikan Jawa yang berkata begini, " Dadi pengantin iku senenge sak klentheng rekasane seketigo rendeng."

(Artinya kurang lebih begini,  menikah itu bahagianya hanya sebiji kapuk randu,  tapi rekasanya/susahnya sepanjang tahun). 

Kami yang hadir mengangguk-anggukan kepala.  Seolah-olah penjelasan itu masuk akal.  

Aku (penulis)  berpikir bahwa mungkin ada benarnya juga kata Pak Ibra.  

Bayangkan saja sehabis selesai prosesi  pernikahan biasanya langsung dihadapkan hutang piutang biayaa pernikahan.  Belum lagi hutang mertua untuk biaya nikah.  Dan sebagainya. 

Setelah itu berpikir bagaimana keluarga baru yang dibangunnya bisa mandiri terpisah dari campur tangan orang tua. 

Tetbayang biaya bangun rumah,  atau sewa rumah,  beli perabot rumah tangga,  tanggungan biaya hidup sehari-hari br bersama kekasihnya, dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun