Tawanan akan berdiri di depan benteng lawang. Â Tawanan ini akan bebas jika ada temannya yang berhasil membebaskannya. Â Caranya hanya dengan menyentuh tawanan tersebut.Â
Namun jika tawanan tersebut dalam pelariannya tersentuh pemain lawan ya harus menjadi tawanan lagi.Â
Masing-masing tim berusaha untuk mematikan lawan dengan cara menyentuh. Pemain yang kena sentuh pemain lawan menjadi mati atau menjadi tawanan lawan. Â
Semakin banyak pemain yang menjadi tawanan maka semakin mudah menduduki benteng lawan. Â
Cara menduduki benteng lawan yaitu dengan cara menginjakkan kakinya di benteng lawan. Biasanya anak yang berhasil menduduki benteng lawan berteriak keras, "botollllllll".
Bila benteng sudah diduduki lawan maka permainan akan kembali seperti semula. Â Tawanan kembali lagi ke rumah. Â Jadi tim bermain dengan seluruh anggotavtim.Â
Kemenangan dihitung berdasarkan banyaknya menduduki benteng lawan.Â
Untuk bermain botolan ini kami tidak takut untuk lari di kegelapan, Â berlari sendirian di belakang rumah. Â Kali juga tak takut bersembunyi di grumbul semak pada malam hari.Â
Saking asyiknya kami bermain hingga pukul sepuluh malam. Â Permainan berhenti karena sudah malam. Â Kadang juga ada orang tua yang memanggil anaknya untuk segera pulang.Â
Nah kalau sudah ada pemain yang undur biasanya kami kurang semangat untuk bermain botolan. Â Kami pun ikut bubar. Â Permainan selesai.Â