Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Orang Dewasa (Catatan IHT Pengimbasan PSP di SDN 1 Embung Kandong)

23 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 23 Juli 2024   08:47 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, secara teori, saya sedikit yakin bahwa saya dan teman-teman di sekolah memiliki pemahaman (walaupun belum memadai) tentang konsep kurikulum merdeka. 

Kedua, saya tidak begitu yakin dengan kemampuan saya untuk memberikan pendampingan terhadap sekolah imbas, terutama karena saya merasa lemah dalam keterampilan komunikasi.

Melalui IHT saya mencoba mengatasi kedua hambatan itu. Pelaksanaan IHT setidaknya dapat menjadi ruang untuk belajar dan berlatih menjadi pendamping dalam Pembelajaran Orang Dewasa (POD) sebagai bekal untuk menghadapi kegiatan pengimbasan. 

Berhadapan dengan audiens (pembelajar) orang dewasa dalam kegiatan pengimbasan tentu berbeda dengan pembelajaran formal yang berhadapan dengan anak-anak yang masih pada fase usia sekolah. Diperlukan pemahaman pendekatan POD--dalam istilah umum disebut dengan andragogi--untuk melakukan pengimbasan. 

Dikutip dari materi IHT, panduan coaching, mentoring, dan fasilitasi secara teori memiliki karakteristik yang berbeda dengan gaya belajar anak-anak.

1. Orang dewasa belajar 65 % dengan melihat dan mendengar, 80% dengan melihat, mendengar, dan melakukan.

Karakteristik POD lebih efektif jika melibatkan berbagai aktivitas (melihat, mendengar, dan melakukan). Teori ini mengandaikan bahwa pendekatan pembelajaran yang diperlukan orang dewasa lebih tepat menggunakan multi metode. Gaya belajar orang dewasa akan lebih berkualitas ketika mereka diberikan kesempatan untuk mendengar, melihat, dan melakukan.

Dalam pelaksanaan IHT, peserta menunjukkan sikap belajar yang lebih bersemangat ketika mereka diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan ide dan pengalaman melalui proses diskusi dan tanya jawab. 

Lebih dari sekadar melihat dan mendengar, saat peserta IHT harus melibatkan kerja kinestetik (melakukan sesuatu) antusiasme itu makin maksimal. Beberapa materi yang membutuhkan latihan dan simulasi membuat peserta lebih aktif. Saat peserta menyelesaikan tugas, melakukan simulasi, atau mempresentasikan hasil kerjanya mereka menunjukkan keterlibatan yang lebih utuh. 

Suasana IHT menunjukkan bahwa POD dengan metode yang melibatkan lebih banyak indera dan aktivitas fisik dapat berpengaruh kepada keterlibatan, pemahaman, dan retensi informasi yang lebih baik bagi peserta. 

2. Orang dewasa membawa banyak pengalaman hidup dan pengetahuan dalam pelatihan

"Pengalaman adalah guru terbaik." kalimat ini merupakan ungkapan klasik yang sangat populer. Hari pertama IHT, materi diawali dengan refleksi dan berbagi praktek baik. Materi dimulai dengan refleksi terhadap satu atau lebih pengalaman pembelajaran di kelas masing-masing. Peserta diminta menjawab pertanyaan reflektif yang berhubungan dengan kegiatan paling menarik yang pernah dilakukan dalam pembelajaran, kelebihan dan kekurangan kegiatan yang dilakukan, tantangan dan hambatan yang dihadapi, dan cara mengatasi kesulitan tersebut.

Setiap peserta menuliskan jawabannya pada kertas sticky note dan menempelnya pada kertas plano yang telah disiapkan. Beberapa peserta diminta menjelaskan kembali jawaban itu dan didiskusikan bersama peserta lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun