"Apa yang dibutuhkan sebelum berangkat ke sekolah agar memiliki tenaga?"
"Apakah kalian membawa uang jajan?"
"Mengapa kalian memerlukan jajan di sekolah?"
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan cukup memantik karena berhubungan dengan pengalaman awal peserta didik. Pemahaman ini akan membawa peserta didik kepada pemahaman tentang materi pembelajaran, dalam hal ini, kebutuhan manusia.
Guru dapat mengembangkan pertanyaan lain yang berhubungan dengan kebutuhan sandang dan papan, misalnya,
"Apa saja yang kalian kenakan saat pergi ke sekolah?"
"Apakah kita juga mengenakannya saat di rumah?"
"Apakah pakaian ke sekolah dan di rumah sama?"
"Dari mana kalian berangkat ke sekolah?"
"Ke mana kita pulang setelah usai sekolah?"
"Di mana kita istirahat?"
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan faktual karena berhubungan langsung dengan pengalaman empiris dan bersifat kontekstual. Hal ini akan membantu peserta didik memahami konsep kebutuhan manusia yang dipelajari.
Kedua, saat memberikan pemahaman tentang jenis kegiatan ekonomi, guru hanya menjelaskan materi yang terbatas pada pengertian tentang kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dalam konteks pembelajaran yang lebih bermakna, guru sebaiknya mengemas materi pembelajaran menjadi lebih luas dan mendalam. Pengalaman peserta didik yang begitu banyak dapat dijadikan landasan untuk mengembangkan konsep kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Untuk memahami jenis kegiatan ekonomi akibat upaya pemenuhan kebutuhan manusia, misalnya, guru dapat meminta peserta didik mengamati dan membuat daftar berbagai kegiatan yang dilakukan di masyarakat sekitar. Hal ini akan dapat menggiring peserta didik untuk memahami jenis kegiatan ekonomi yang terdiri dari, kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Adanya keragaman kegiatan ekonomi masyarakat di sekitar dapat membawa pemahaman peserta didik bahwa kondisi ini disebabkan oleh adanya keterbatasan bahwa setiap orang tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung dan memerlukan orang lain. Untuk memenuhi kebutuhan pakaian, seseorang tidak dapat menghasilkan sendiri tetapi harus dibeli dari pedagang. Untuk membuat rumah, seseorang membutuhkan jasa orang lain dan seterusnya.
Ketiga, dalam rangka meningkatkan keterampilan literasi siswa, guru dapat menggunakan bahan bacaan sederhana untuk menyampaikan materi kebutuhan manusia. Jika kesulitan menemukan ide guru dapat memilih video pendek yang berhubungan dengan materi pembelajaran.
Keterampilan literasi bukan hanya membaca tetapi melibatkan keterampilan verbal lainnya. Untuk melatih keterampilan berbicara guru dapat menugaskan siswa untuk bercerita secara berpasangan tentang aktivitas orang tua mereka dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sambil mendengarkan siswa pasangan dapat mencatat cerita yan didengarkan.