Hasil refleksi dan diskusi peserta dalam kelompok juga menunjukkan jawaban yang beragam. Jika semua jawaban itu dipadatkan, upaya yang dapat dilakukan seseorang agar menjadi kepala sekolah ideal adalah dengan meningkatkan kapasitas diri dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kepala sekolah harus memiliki pikiran yang terbuka terhadap perubahan. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang menuntut pemikiran kepala sekolah juga harus dinamis.
Konsep tentang kepala sekolah ideal mengantarkan peserta kepada proses refleksi tentang kepemimpinan pembelajaran. Sama halnya dengan gambaran ideal kepala sekolah, peserta juga diminta melakukan refleksi atas pemahamannya tentang kepemimpinan pembelajaran.
Sudah menjadi sebuah lumrah bahwa perspektif setiap orang tentang sebuah objek berbeda-beda. Ibarat memandang sebuah rumah, ketika melihatnya dari depan akan menunjukkan bentuk tertentu. Bentuknya akan tampak berbeda jika dilihat dari belakang, dari samping, atau dari ketinggian.
Demikian juga dengan kepemimpinan pembelajaran. Ada yang memandang kepemimpinan pembelajaran itu dari sisi kemampuan guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas. Pandangan lainnya memaknai kemampuan kepala sekolah untuk mendampingi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan membangun hubungan positif dan komitmen bersama.
Dalam perspektif yang lebih luas, kepemimpinan pembelajaran merupakan kemampuan kepala sekolah dan guru dalam memberikan pelayanan pembelajaran yang terpusat pada siswa. Artinya kepemimpinan pembelajaran bukan hanya terletak pada pundak guru saja atau kepala sekolah semata. Pada lingkup satuan pendidikan kepemimpinan pembelajaran menjadi tanggung jawab bersama.
Guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang terpusat kepada peserta didik. Pada saat yang sama, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan memiliki peran penting dalam melakukan evaluasi, monitoring, dan pendampingan kepada guru dalam rangka perbaikan dan pengembangan proses pembelajaran yang berkualitas.
Jika kepemimpinan pembelajaran diandaikan sebagai kepemimpinan instruksional, maka Bush, 2011:17, menjelaskan bahwa kepemimpinan instruksional berfokus pada pengajaran dan pembelajaran serta pada perilaku guru dalam bekerja dengan siswa. Pengaruh pemimpin ditargetkan pada siswa yang belajar melalui guru. (dikutip dari Materi Nara Sumber)
Masih dari sumber yang sama, Haris, 2014:10, menegaskan bahwa kepemimpinan instruksional adalah sebuah cara singkat untuk menggambarkan pengaruh kepemimpinan dan praktek dalam sebuah organisasi yang berdampak pada prestasi siswa.
Pengertian kepemimpinan pembelajaran di atas mengandaikan bahwa secara keseluruhan dapat dirumuskan sebagai kepemimpinan instruksional melalui pemberdayaan guru secara profesional untuk meningkatkan kompetensinya dalam memberikan layanan pembelajaran yang bertpusat pada peserta didik.
Jakarta, 27 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H