Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Belangar", Beras Mahal, Rasa Empati Tidak Boleh Padam

22 Februari 2024   13:35 Diperbarui: 24 Februari 2024   18:50 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski harga beras mahal, tetapi rasa empati tidak boleh padam (Sumber Ilustrasi: Freepik)

Dua orang siswa di sekolah saya beberapa hari sebelumnya pada salah satu kelas tidak masuk secara bersamaan. Mereka kakak beradik. 

Sehari sebelumnya mereka juga pulang lebih awal. Alasannya, nenek kedua siswa itu meninggal dunia.

Pada hari yang sama, pagi-pagi sekali sejumlah ibu-ibu bergerombol berjalan di jalan depan sekolah. 

Kepala mereka menjunjung baskom. Sebagian lagi menenteng wadah serupa. 

Dapat dipastikan isi wadah itu beras atau gula yang dibawa menuju rumah duka. 

Lokasinya tidak jauh dari sekolah. Apa yang dilakukan warga itu merupakan wujud bela sungkawa atas musibah meninggalnya nenek dua siswa tersebut.

Harga beras yang tengah mencapai harga dengan titik tertinggi tahun ini tidak membuat warga melewatkan kesempatan mengambil bagian untuk meringankan kesusahan sesamanya. 

Beras mahal tetapi rasa empati tidak boleh padam.

Melayat merupakan tradisi masyarakat yang dapat kita temukan di mana-mana. 

Tradisi ini termasuk berlaku umum pada semua kelompok masyarakat. Tidak saja di Nusantara melainkan juga di seluruh kelompok masyarakat di berbagai belahan bumi dengan pola yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun