Ada yang dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik tetapi kurang mampu menyampaikan pesan secara tertulis. Sebaliknya, seseorang dapat menulis dengan baik tetapi kurang terampil berbicara, apalagi jika harus tampil di depan publik.
Saya sendiri lebih suka menulis daripada berbicara. Saya memilih menggunakan kata "suka" daripada kata "mampu" karena saya merasa kemampuan menulis saya tidak terlalu mumpuni. Pada saat yang sama, saya juga memiliki kemampuan berbicara yang tidak terlalu mengagumkan. Saya cenderung grogi jika berbicara apalagi harus dihadapkan dengan tatapan banyak pasangan mata.
Bagi saya pribadi, menulis rasanya lebih nyaman dalam berkomunikasi. Ini karena saya memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan pikiran melalui proses yang lebih santai atau rileks. Tidak ada tatapan mata yang mengganggu atau tidak ada pertanyaan mendadak yang harus saya respon.
Menulis membuat saya memiliki waktu yang lebih leluasa dalam menyusun pesan secara lebih terstruktur dan terarah. Ingatan kita tentang sebuah topik jauh lebih kuat ketika kita menyusunnya dalam sebuah tulisan. Ini sangat membantu kita mengkomunikasikan topik tersebut secara lisan. Menulis mempengaruhi kemampuan berbicara.
Kompasiana memberikan kita kesempatan berekspresi melalui tulisan. 15 tahun kompasiana memberikan kesempatan kepada Kompasianer untuk menempa diri menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Terima kasih Kompasiana.
Lombok Timur, 29 Oktober 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI