Belakangan ada yang menambahkannya dengan sedikit gula pasir. Ibu-ibu di kampung menganggap lucu kalau beberuk dicampur gula. Satu-satunya bumbu beberuk yang dibakar yaitu terasi.
Kalau ibu-ibu di kampung membuat beberuk, mereka umumnya mulai menggarap bumbunya. Sejauh yang saya lihat semua jenis bumbu berupa cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, dan garam dihaluskan dengan cobek. Setelah semuanya halus bumbu ditaburi dengan perasan jeruk limau.
Menurut ibu-ibu pembuat beberuk, rasa beberuk akan menjadi khas jika dihaluskan dengan cobek tanah liat atau covek batu. Maka akan kelihatan jenaka kalau ada ibu-ibu yang menghaluskan bumbu dengan blender.
Kekurangannya tentu saja hasilnya akan berbeda. Hasil cobek akan lebih kasar jika dibandingkan dengan blender tetapi sensasinya lebih terasa dengan cobek. Mereka tidak peduli dengan biji cabai atau tomat yang tidak bisa halus. Yang penting pakai cobek.
Bagian akhir pembuatan beberuk yaitu memotong mentimun, kacang panjang, atau terung ukuran tertentu. Ini tentu disesuaikan. Tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Potongan-potongan itu diceburkan ke dalam cobek di atas bumbu yang sudah digiling.
Menurut kami, orang Sasak, beberuk akan lebih memikat jika dihidangkan bersama cobeknya tanpa harus dipindahkan ke wadah lain. Mungkin ini semacam sugesti ya?
Ah, bisa jadi hanya perasaan saja tetapi perasaan itu memang ada.
Selengkapnya, jika Kompasianer berminat mencoba beberuk bisa googling untuk mencari tahu lebih spesifik cara membuatnya. Saya hanya bisa makan, memandang proses pembuatan beberuk oleh istri saya, dan mengenang tangan almarhumah ibu yang mengulek bumbu beberuk semasa hidupnya.
Belakangan beberuk tidak saja dibuat dengan tiga bahan dasar tersebut di atas. Kreativitas ibu tangga dalam hal mengolah makanan memang tanpa batas. Untuk membuat beberuk, ada yang menggunakan mangga sebagai bahan utamanya. Biasanya mangga yang sudah tua tetapi belum matang. Ada pula yang menggunakan mangga muda.
Ukuran irisan mangga berbeda dengan tiga bahan dasar sebelumnya (mentimun, terung, dan kacang panjang). Mangga diiris tipis-tipis. Irisan itu kemudian dicuci untuk mengurangi rasa asam jika terlalu kuat. Bumbunya sama dengan beberuk pada umumnya.
Kurang lebih demikian proses pembuatan beberuk. Beberuk bisa menjadi sajian kapan saja. Bisa untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Apalagi kalau beberuk akan lebih nikmat kalau disajikan dengan pelecing kangkung, ayam panggang, atau ayam taliwang. Beberuk juga dapat disandingkan dengan ikan bakar.