Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Saja Bentuk Perubahan dalam Kurikulum Merdeka?

30 Juli 2023   14:58 Diperbarui: 30 Juli 2023   15:20 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kurikulum Merdeka (sumber: wikipedia)

Kurikulum Merdeka merupakan salah satu program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kemdikbud Ristek dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Program ini menjadi episode ke-15 dari 24 program merdeka belajar besutan Kemdikbud Ristek. 

Pemberlakukan kurikulum merdeka diterapkan pada semua jenis pendidikan, baik formal maupun non formal. Berikut ini merupakan penjelasan tentang kurikulum merdeka pada berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal dan pendidikan non formal.

Jenjang PAUD

Kurikulum Merdeka dirancang untuk semua jenjang mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, baik di jalur formal maupun non formal. 

Pada jenjang PAUD pembelajaran menekankan bermain sambil belajar sebagai upaya mndorong semangat anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan, meumbuhkan sikap mandiri. Pembelajaran PAUD juga menekankan berkembangnya dimensi, kognitif, sosial emosional, dan spiritual sesuai dengan tahapannya.

Kurikulum Merdeka pada jenjang PAUD tidak terfokus pada pengajaran untuk membaca. Buku bacaan digunakan sebagai instrumen untuk merancang berbagai kegiatan yang bervariasi. Harapannya kegiatan itu dan memantik anak-anak menyukai dunia bacaan. Contoh sederhana yang dapat dilakukan adalah membacakan buku, bercerita, dan bermain drama. Guru juga dapat mengajak anak-anak melakukan permainan sederhana dengan mengeksplorasi tema yang ada dalam sebuah buku.

Untuk mendukung kegiatan literasi pada jenjang PAUD ini, penting bagi satuan pendidikan untuk menyediakan buku bacaan yang menarik. Satuan pendidikan, pada saat yang sama, perlu mendorong guru untuk terus belajar bagaimana menggunakan buku bacaan sebagai acuan dalam kegiatan bermain dan belajar.

Jenjang SD/MI

Pada jenjang SD Kurikulum Merdeka dirancang agar pembelajaran berjalan secara konsisten dan berkesinambungan atau berkesinambungan dengan pembelajaran di tingkat PAUD. Ketika memasuk hari awal di kelas 1, siswa SD tidak dituntut memiliki capaian pembelajaran berupa keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Hal ini bertujuan agar guru PAUD tidak terbebani untuk mengajarkan keterampilan menulis dan membaca.

Struktur kurikulum SD atau MI tidak banyak berubah kecuali IPA dan IPS. Kedua mata pelajaran ini digabungkan menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial. Perubahan ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi materi pelajaran dan menekankan pada pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang lebih mendalam. Hal yang paling penting adalah terbentuknya pemahaman dan beragam persepektif siswa dalam melihat dan mengeksplorasi lingkungan alam dan sosial budaya yang makin kompleks dalam keseharian.

Perubahan lain adalah pembelajaran berbasis projek sebagai kegiatan kokurikuler. Pembelajaran berbasis Project merupakan kegiatan yang kontekstual, kolaboratif, dan berorientasi pada penelitian program atau pembuatan karya. pembelajaran ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum Merdeka juga mengubah organisasi pembelajaran olahraga dan kesenian. Kedua mata pelajaran ini berorientasi pada praktik tanpa banyak teori. Olahraga berorientasi kepada kegiatan untuk kebugaran atau kesehatan peserta didik secara fisik dan tentu saja keterampilan gerak tertentu yang berhubungan dengan olah tubuh. Pada saat yang sama, kesenian menekankan kegiatan untuk menumbuhkan kreativitas. mengasah rasa seni mencintai, dan mengapresiasi karya seni. Karena itulah kedua mapel ini tidak menyediakan buku teks untuk siswa. Guru diberikan kebebasan untuk melakukan penyesuaian konten mapel olah raga dan seni sesuai dengan fase perkembangan murid, kebutuhan, dan konteks satuan pendidikan.

Selain itu kurikulum Merdeka SD atau MI mencakup bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Mapel ini tidak bersifat mutlak sehingga dapat diterapkan oleh satuan pendidikan yang sudah memiliki SDM memadai. 

Perubahan-perubahan di atas berImplikasi kepada pentingnya dorongan kepada guru perlu untuk mengeksplorasi atau mempelajari lebih intens penerapan pembelajaran kurikulum Merdeka dengan berbagai elemen dan tahap perkembangan profil belajar Pancasila. Kurikulum merdeka juga mendorong guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis project sebagai salah satu esensi kurikulum merdeka.

Jenjang SMP/MTs

Pada jenjang SMP atau MTS perubahan utamanya adalah kehadiran Mata Pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib. Mata pelajaran ini menekankan pada kecakapan berpikir logis dan sistematis atau berpikir komputasional. Muatan mata pelajaran Informatika tidak mendasarkan unsur teknis dari teknologi informasi. Karena itu, mapel informatika tidak harus diajarkan oleh guru berlatar belakang Informatika. Konsekuensinya guru mata pelajaran lain harus disiapkan untuk memahami capaian pembelajaran atau metode pembelajaran untuk mata pelajaran informatika.

Sama dengan jenjang SD, mata pelajaran olah raga dan seni berrientasi praktek. Itulah sebabnya mata pelajaran ini tidak memiliki buku teks untuk murid. Untuk mapel seni, guru atau satuan pendidikan dapat memilih satu dari beberapa cabang seni yang tersedia.

Pembelajaran berbasis Project mendapat porsi yang lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis Project yang menjadi kegiatan kokurikuler tersendiri, guru perlu mempelajari dan melakukan analisis capaian pembelajaran dan profil belajar pancasila.

Jenjang SMA/MA

Pada jenjang SMA/MA kurikulum mengalami cukup banyak perubahan. Salah satunya tidak ada peminatan IPA, IPS, dan bahasa. Siswa kelas 10 akan mengikuti pelajaran seperti saat mereka masuk duduk di bangku SMP. mata pelajaran IPA yang terpisah diintegrasikan dalam satu mata pelajaran. Dalam kurikulum merdeka muatan fisika, biologi, dan kimia tetap ada. Namun, muatan ini menjadi bagian dari mapel IPA. Satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk mengajarkannya secara terintegrasi, secara paralel, atau menggunakan sistem block secara bergantian. Murid mempelajari semua mata pelajaran di kelas 10 agar dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karirnya. Murid tidak lagi langsung dikelompokkan ke dalam peminatan IPA, IPS, dan bahasa. Hal ini bertujuan untuk memperluas pilihan. Mereka tidak terbatas pada pilihan jurusan atau program studi tertentu. 

Perubahan di atas berimplikasi terhadap peran guru di kelas 10 dan guru BK. Di kelas 10 guru berperan penting untuk membantu murid mengeksplorasi minat dan aspirasi karir. Saat naik ke kelas 11 dan 12 murid selain mengikuti mapel umum murid bisa memilih mata pelajaran yang diminati dari minimal dua kelompok mapel kelompok. Di kelas 11 sdan 12 kurikulum merdeka memberikan pilihan kelompok mapel MIPA, kelompok mapel social humaniora, kelompok mapel bahasa, dan kelompok mapel vokasi dan prakarya.

Adanya pilihan ini secara ideal dapat memberikan kebebasan kepada murid untuk menentukan pilihan yang sejalan dengan aspirasi kuliah atau karirnya.

Jenjang SMK dan Kejuruan

Kurikulum Merdeka pada jenjang SMK bertujuan untuk menyiapkan lulusan SMK agar memiliki kesiapan menghadapi dunia kerja setelah mereka lurus. Perkembangan dunia kerja yang cepat dan dan akseleratif menuntut pembelajaran di SMK dilaksanakan secara fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dalam kurikulum Merdeka pihak industri dilibatkan secara aktif dalam pengembangan kurikulum mulai dari pusat sampai dengan penerapan agar pembelajaran dapat diselaraskan dengan dunia kerja.

Struktur kurikulum SMK didesign lebih sederhana dengan 2 kelompok mata pelajaran yaitu kelompok umum dan kelompok kejuruan. Komposisi kelompok kejuruan ditingkatkan menjadi 70%.

Untuk Project penguatan profil Pelajar Pancasila terdapat tema wajib yang harus dilaksanakan di SMK yaitu "Kebekerjaan". Tema ini bertujuan untuk membangun pemahaman antara pengetahuan yang didapatkan dalam pembelajaran di ruang kelas. Pengetahuan itu kemudian dihubungkan dengan kondisi real dunia ersiapan kerja. Tema "kebekerjaan" juga bertujuan meningkatkan kapabiltas dan keterampilan siswa SMK sesuai dengan keahliannya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah alokasi praktek kerja lapangan selama 6 bulan di kelas 12 pada SMK program 3 tahun. Pada program SMK 4 tahun, praktek kerja lapangan mendapat porsi yang lebih lama, selama 10 bulan pada kelas 13.

Pembelajaran berbasis Project pada SMK diterapkan secara tergintegrasi dengan mata pelajaran terkait untuk menajamkan kemampuan berfikir kritis, menyelesaikan masalah, menumbuhkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi peserta didik.

Berbagai mata pelajaran pilihan juga diberikan agar siswa SMK dapat mengembangkan kompetensi sesuai dengan rencana atau fassion mereka.

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mendorong tercapainya kompetensi sosial bagi siswa-siswa SMK agar mereka dapat menyesuaikan diri kehidupan selanjutnya. Siswa SMK dipersiapkan untuk memasuki tiga dunia pilihan, siap kerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi.

Kurikulum merdeka pada SMK memiliki visi menciptakan lulusan mumpuni, berkompeten, berkarakter, dan memiliki bekal kualifikasi kerja yang dibutuhkan.

Pendidikan kesetaraan

Kelompok pemberdayaan dan keterampilan mencakup ketahuan operasional fungsional operasional lengkap dan kejadian profesional Wirausaha Mandiri kelompok ini dikembalikan sesuai dengan dasar karakteristik negara asing sebagai pelajar Pancasila 

Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal, yang terdiri dari Kejar paket A, B, dan C. Struktur kurikulum merdeka pada pendidikan kesetaraan disamakan dengan pendidikan formal pada setiap jenjang. 

Kelompok pemberdayaan dan ketermpilan mencakup keterampilan okupasional, fungsional operasional, sikap dan kepribadian profesional, serta jiwa wirausaha mandiri. Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri dari mata Kelompok ini dipersiapkan sesuai kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan dengan berbasis Profil Pelajar Pancasila.

Capaian mata pelajaran wajib kelompok umum disusun mengacu pada standar nasional pendidika sehingga capaian pembelajarannya disamakan dengan jenjang pendidikan formal.

Sruktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri dari dua kelompok, yaitu, 1) mata pelajaran kelompok umum, dan 2) pemberdayaan dan keterampilan. Kelompok mata pelajaran umum terdiri dari mata pelajaran umum yang bersifat wajib. Kelompok mata pelajaran pemberdayaan dan keterampilan dilaksanakan dalam bentuk Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pendidikan Khusus

Pendidikan khusus merupakan pendidikan kelompok siswa penyandang disabilitas (tuna grahita, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan autis)

Pada pendidikan khusus atau sekolah luar biasa, capaian pembelajaran atau CP dapat digunakan untuk semua peserta didik tanpa membedakan jenis disabilitas yang dimilikinya. Dalam kurikulum Merdeka cukup untuk satu CP untuk semua jenis disabilitas. Setiap jenis disabilitas pembelajaran CP menggunakan pendekatan yang berbeda. Untuk itu dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran harus disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Semua capaian pembelajaran dalam pendidikan khusus dibuat untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan yang intelektual dan hambatan penyerta lainnya.

Fase yang digunakan untuk pendidikan khusus adalah usia mental. Usia fase ditentukan berdasarkan asesemen diagnostik. Untuk peserta didik pendidikan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan capaian pembelajaran pada sekolah reguler dengan melakukan adaptasi dan modifikasi kurikulum.

Lombok Timur, 30 Juli 2023

Artikel ini merupakan resume dari materi video tentang kurikulum merdeka yang dibuat oleh akun Microleraning Guru Belajar Kemdikbud

Sumber Kurikulum Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun