Selain itu kurikulum Merdeka SD atau MI mencakup bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. Mapel ini tidak bersifat mutlak sehingga dapat diterapkan oleh satuan pendidikan yang sudah memiliki SDM memadai.
Perubahan-perubahan di atas berImplikasi kepada pentingnya dorongan kepada guru perlu untuk mengeksplorasi atau mempelajari lebih intens penerapan pembelajaran kurikulum Merdeka dengan berbagai elemen dan tahap perkembangan profil belajar Pancasila. Kurikulum merdeka juga mendorong guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis project sebagai salah satu esensi kurikulum merdeka.
Jenjang SMP/MTs
Pada jenjang SMP atau MTS perubahan utamanya adalah kehadiran Mata Pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib. Mata pelajaran ini menekankan pada kecakapan berpikir logis dan sistematis atau berpikir komputasional. Muatan mata pelajaran Informatika tidak mendasarkan unsur teknis dari teknologi informasi. Karena itu, mapel informatika tidak harus diajarkan oleh guru berlatar belakang Informatika. Konsekuensinya guru mata pelajaran lain harus disiapkan untuk memahami capaian pembelajaran atau metode pembelajaran untuk mata pelajaran informatika.
Sama dengan jenjang SD, mata pelajaran olah raga dan seni berrientasi praktek. Itulah sebabnya mata pelajaran ini tidak memiliki buku teks untuk murid. Untuk mapel seni, guru atau satuan pendidikan dapat memilih satu dari beberapa cabang seni yang tersedia.
Pembelajaran berbasis Project mendapat porsi yang lebih banyak. Untuk merancang pembelajaran berbasis Project yang menjadi kegiatan kokurikuler tersendiri, guru perlu mempelajari dan melakukan analisis capaian pembelajaran dan profil belajar pancasila.
Jenjang SMA/MA
Pada jenjang SMA/MA kurikulum mengalami cukup banyak perubahan. Salah satunya tidak ada peminatan IPA, IPS, dan bahasa. Siswa kelas 10 akan mengikuti pelajaran seperti saat mereka masuk duduk di bangku SMP. mata pelajaran IPA yang terpisah diintegrasikan dalam satu mata pelajaran. Dalam kurikulum merdeka muatan fisika, biologi, dan kimia tetap ada. Namun, muatan ini menjadi bagian dari mapel IPA. Satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk mengajarkannya secara terintegrasi, secara paralel, atau menggunakan sistem block secara bergantian. Murid mempelajari semua mata pelajaran di kelas 10 agar dapat mengeksplorasi minat dan aspirasi karirnya. Murid tidak lagi langsung dikelompokkan ke dalam peminatan IPA, IPS, dan bahasa. Hal ini bertujuan untuk memperluas pilihan. Mereka tidak terbatas pada pilihan jurusan atau program studi tertentu.
Perubahan di atas berimplikasi terhadap peran guru di kelas 10 dan guru BK. Di kelas 10 guru berperan penting untuk membantu murid mengeksplorasi minat dan aspirasi karir. Saat naik ke kelas 11 dan 12 murid selain mengikuti mapel umum murid bisa memilih mata pelajaran yang diminati dari minimal dua kelompok mapel kelompok. Di kelas 11 sdan 12 kurikulum merdeka memberikan pilihan kelompok mapel MIPA, kelompok mapel social humaniora, kelompok mapel bahasa, dan kelompok mapel vokasi dan prakarya.
Adanya pilihan ini secara ideal dapat memberikan kebebasan kepada murid untuk menentukan pilihan yang sejalan dengan aspirasi kuliah atau karirnya.
Jenjang SMK dan Kejuruan
Kurikulum Merdeka pada jenjang SMK bertujuan untuk menyiapkan lulusan SMK agar memiliki kesiapan menghadapi dunia kerja setelah mereka lurus. Perkembangan dunia kerja yang cepat dan dan akseleratif menuntut pembelajaran di SMK dilaksanakan secara fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dalam kurikulum Merdeka pihak industri dilibatkan secara aktif dalam pengembangan kurikulum mulai dari pusat sampai dengan penerapan agar pembelajaran dapat diselaraskan dengan dunia kerja.
Struktur kurikulum SMK didesign lebih sederhana dengan 2 kelompok mata pelajaran yaitu kelompok umum dan kelompok kejuruan. Komposisi kelompok kejuruan ditingkatkan menjadi 70%.
Untuk Project penguatan profil Pelajar Pancasila terdapat tema wajib yang harus dilaksanakan di SMK yaitu "Kebekerjaan". Tema ini bertujuan untuk membangun pemahaman antara pengetahuan yang didapatkan dalam pembelajaran di ruang kelas. Pengetahuan itu kemudian dihubungkan dengan kondisi real dunia ersiapan kerja. Tema "kebekerjaan" juga bertujuan meningkatkan kapabiltas dan keterampilan siswa SMK sesuai dengan keahliannya.