Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bahagia Itu Tidak Ditentukan Orang Lain

4 Juli 2023   10:52 Diperbarui: 5 Juli 2023   21:44 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menyanyi itu melepaskan beban," katanya memberikan alasan.

Kadang-kadang saya merasa risih mendengar warna suaranya yang tidak sedap. Suara itu berpadu dengan bunyi sound system yang sember dan pecah. Namun, saya berusaha bersikap toleransi agar dia bisa menikmati hidupnya. Sikap ini ternyata mampu meredam suara tidak sedapnya.

Orang-orang sekitar sebagian memandang Endi sebagai orang yang terlalu santai. Dia dianggap tidak peduli dengan masa depannya sendiri. Sebagian lagi bahkan melihat Endi sebagai pemalas. Tidak suka bekerja keras. Cukup dengan menunggu honor dari penjaga dan bayaran servis kipas yang kadang-kadang.

“Kalau semua orang seperti dia, bangsa ini tidak akan maju,” kata seorang pekerja keras kepada saya suatu saat. "Mana bisa berkembang hanya dengan servis kipas dan nyanyi?"

Pagi ini saya menemukannya tengah memasang sebuah dinamo penggerak pada sebuah kipas angin. Dia tampak sumringah karena berhasil memasangnya. Senyumnya akan lebih lebar lagi jika melihat kipas itu berputar.

Bagi saya Endi adalah orang yang paling bahagia. Dia menikmati hidup dengan caranya sendiri. Kebahagiaannya adalah ketika berhasil membuat kipas berputar sempurna dan berdendang riang dengan iringan musik YouTube.

"Bahagia itu tidak ditentukan orang lain."

Lombok Timur, 04 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun