Lalu apa perlunya ikut komunitas?
Terlepas dari perbedaan pengertian di atas, satu hal yang penting bahwa faktor kenyamanan dalam sebuah komunitas menjadi salah satu aspek yang dapat mengikat anggotanya. Semakin nyaman seseorang dalam sebuah komunitas, dia akan semakin merasa terikat untuk tetap bergabung di dalamnya.
Di kehidupan kampung masyarakat tidak mengenal istilah komunitas. Akan tetapi, secara umum mereka suka berkumpul dan membentuk kelompok walaupun tidak terorganisir. Hal ini terlihat dari interaksi yang mereka lakukan dalam kelompoknya.
Di kampung saya, misalnya, sejumlah warga menjalani profesi sebagai pengusaha hewan ternak sapi. Secara formal mereka memang tidak membentuk komunitas tetapi mereka memiliki ikatan kepentingan yang sama sebagai pedagang hewan ternak. Jalinan interaksi yang mereka lakukan juga berlangsung intens.
Mereka pergi ke pasar bersama dan beberapa orang berbagi keuntungan bersama. Antar pedagang itu juga saling berbagi tentang perkembangan harga maupun permintaan hewan ternak di pasaran.
Ada juga sekumpulan pedagang keliling. Mereka pedagang cilok, penjual mainan, tukang es, tukang sayur, dan lain-lain. Biasanya mereka berjualan di tempat-tempat keramaian, seperti, acara hajatan, pesta, pasar malam, atau ketika salah satu warga meninggal dunia.
Jika di sebuah tempat ada keramaian, antar pedagang keliling itu saling menginformasikan bahwa di sebuah lokasi ada kerumunan. Dengan cara itu mereka bekerja sama dalam menjalani aktivitas yang mereka jalani..
Komunitas lain di kampung adalah banjar kematian. Komunitas ini dibentuk dengan tujuan memberikan santunan kepada keluarga yang mengalami musibah kematian.
Setiap anggota berkontribusi untuk membantu keluarga yang mengalami musibah dengan mengeluarkan sejumlah uang, gula, beras, atau barang lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pemakaman sampai tahlilan untuk orang yang meninggal.
Saat ini komunitas telah berkembang mengikuti perkembangan teknologi informasi. Komunitas tidak saja terbentuk dalam sebuah ruang geografi tertentu. Kehadiran berbagai platform media sosial memungkinkan seseorang terhubung dengan orang lain tanpa batas jarak dan waktu. Hal ini membuat hadirnya berbagai bentuk komunitas virtual.
Sejauh ini, saya mengikuti sejumlah komunitas virtual sebagai instrumen untuk berinteraksi. Di dunia nyata jangkauan interaksi sosial sehari-hari kita hanya dapat berinteraksi dengan orang-orang sekeliling atau warga sekampung.