Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengais Ketentraman di Antara Batu Nisan

19 Mei 2023   19:36 Diperbarui: 19 Mei 2023   21:31 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Hamparan batu nisan tampak bagai sekumpulan orang yang tengah berkhidmat dalam kedamaian. Batu-batu itu seperti sedang mengamini doa-doa saya dan menikmati pesan cinta dari kicau riang burung-burung kecil di antara dahan.

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Menatap ke luar area pemakaman, ada bentang persawahan. Hamparan padi yang menghijau meredam teriknya matahari. Ada perkampungan yang bersembunyi di balik gerumbul pepohonan. Bukit-bukit kecil membatasi jarak pandang. Awan putih melukis lengkung langit.

Suasana pekuburan yang damai mampu merajut perasaan tentram. Penghuni pemakaman yang tenang dalam tidur panjang seolah ingin menggambarkan denyut kehidupan yang damai. Tidak ada pergunjingan dan keluhan tentang kerasnya kehidupan. Hembus angin yang lembut menerbangkan setiap kesedihan. Rindang pepohonan meredam segala kemarahan.

Suasana pekuburan yang damai menghapus segala keresahan yang membuncah.

Lombok Timur, 19 Mei 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun