Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ruang Kepala Sekolah; Haruskah Eksklusif?

1 September 2022   20:34 Diperbarui: 1 September 2022   20:38 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di atas sekat ruangan terpasang sebuah kipas angin untuk menghalau udara yang gerah saat musim kemarau. Kipas angin itu sengaja dipasang pada titik itu agar dapat menyebarkan manfaatnya ke arah dua ruangan; ruang tamu dan bilik kerja.

Ruang kepala sekolah itu pada dasarnya tidak dibangun secara "sengaja". Sebelumnya, ruang itu berupa ruang terbuka yang memisahkan dua unit bangunan sekolah. 

Karena kepala sekolah tidak memiliki ruang khusus, tempat lowong itu dibangun tembok pada sisi depan dan belakang. Sedangkan tembok kiri dan kanan memanfaatkan tembok dua unit bangunan yang terpisah.

Begitulah fasilitas ruangan pada banyak sekolah. Sejumlah sekolah bahkan tidak memiliki ruang kepala sekolah secara mandiri. Biasanya ruang kepala sekolah terintegrasi dengan ruang guru, ruang kantor.

Banyak sekolah yang memanfaatkan sebuah ruang untuk beberapa keperluan atau memiliki multi fungsi, mulai ruang guru atau kantor, ruang kepala sekolah, ruang UKS, sampai ruang bimbingan dan konseling. 

Bahkan ruang dapur sebagaimana kondisi di sekolah tempat saya mengajar.

Ruang kepala sekolah memang tidak harus eksklusif. Walaupun ruang kepala sekolah terpisah dengan ruang guru, tidak boleh terasa kesan ada jarak pemisah antara keduanya. Kesan eksklusif yang dimaksud adalah adanya suasana dimana terdapat interaksi yang terbatas antara kepala sekolah dan guru.

Oleh karena itu, posisi ruang kepala sekolah harus dapat dengan mudah dijangkau oleh guru dan sebaliknya. Hal ini bisa dipahami mengingat setiap hari dua elemen (kepala sekolah dan guru) itu harus berinteraksi secara rutin.

Lombok Timur, 01-09-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun