Di atas pemakaman para peziarah larut dalam doa dan lenguh istighfar.
Momentum penting ini juga menjadi pusat reuni para perantau. Mereka yang pernah menjalani masa kecil bersama teman-teman berkesempatan bertemu di pemakaman walaupun dalam waktu singkat.
Ziarah massal bagi para perantau semacam lorong waktu menuju kenangan masa lampau yang tertimbun waktu.
Ziarah kubur massal memiliki arti penting lain. Kehadiran peziarah membawa mereka pada proses refleksi--sebagaimana doktrin yang diyakini umat Islam bahwa bahan dasar penciptaan manusia adalah tanah--maka pada saatnya nanti akan kembali ke tanah dan menjadi penghuni pemakaman.
Pada saatnya kelak manusia akan kembali ke bahan dasarnya untuk menemui sang Pencipta. Ziarah makam memberikan kesadaran bahwa suatu saat nanti semua manusia akan kembali ke alam persinggahan sampai akhirnya dibangkitkan kembali kelak dalam kehidupan hari akhir.
Berada di arena ziarah massal, saya membayangkan tengah berada di Padang Mahsyar dimana , "Pada hari itu, dan dunia akan terlihat seperti dataran datar, dan mereka akan dikumpulkan, bersama-sama, tanpa meninggalkan siapa pun di belakang mereka." [Surat Al Kahfi 18:47]
Lombok Timur, 05-05-2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H