Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Ziarah Kubur Massal di Lombok Timur H+2 Lebaran

5 Mei 2022   21:07 Diperbarui: 6 Mei 2022   10:47 2476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Adalah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semango, terletak di Desa Leming, Kecamatan Terara, Lombok Timur, NTB, pada tanggal 2 syawal selalu dipadati peziarah. H plus 2 idul Fitri merupakan ritual ziarah kubur secara massal. Tradisi ini sudah berlangsung belasan tahun. Ini bermula dari gagasan seorang Tuan Guru (ulama) di desa setempat.

TPU dengan luas sekitar 2 hektar itu dipenuhi peziarah. Sebagian besar peziarah dari pemukiman terdekat datang dengan berjalan kaki dengan melintasi pematang yang mengarahkan mereka ke pemakaman. Sebagian lagi naik sepeda motor melalui jalan tanah satu-satunya menuju TPU. 

Jalan tanah itu berada di sisi selatan TPU dengan lebar kurang lebih 2.5 m. Sejumlah pemotor juga datang melalui gang kecil yang membelah Kampung Semango. 

Gang itu merupakan jalur penghubung menuju area pemakaman. Sejumlah peziarah yang datang menggunakan mobil harus memarkir kendaraan di pinggir jalan desa yang jauhnya sekitara 200 m dari pemakaman.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Saat pembacaan Yasin, peziarah terus berdatangan bersama suami/istri, anak, cucu, menantu, ipar, dan kerabat lainnya. Warga tumpah ruah di area pemakaman. Kedatangan mereka tanpa undangan. Mereka adalah peziarah yang datang dari banyak tempat. Tidak ada komando. 

Mereka datang karena ada panggilan jiwa untuk bertemu dan berkumpul di tempat itu. Sebagian peziarah merupakan warga sekitar yang berdomisili di dua sampai tiga desa setempat. Sebagian lagi merupakan perantau yang pulang kampung saat momen idul Fitri.

Ziarah kubur massal merupakan cara praktis untuk saling berjumpa saat lebaran. Seseorang dan terutama para pemudik tidak mungkin mendatangi atau berkunjung kepada semua warga satu persatu untuk berjumpa dan saling mengucapkan selamat idul fitri, bersalam-salaman, dan bermaaf-maafan. 

Akan tetapi. tanpa perjumpaan dan salam-salaman lebaran akan terasa hambar. Oleh karena itu, momentum ini menjadi kesempatan paling mungkin untuk bertemu sahabat dan kerabat lebih banyak.

Ziarah kubur massal menjadi ruang berkumpul untuk menjalin silaturrahim. Momentum ini merupakan kesempatan untuk berinteraksi dan berkomunikasi antar warga. Pada saat yang sama peziarah juga berkesempatan untuk untuk berzikir, mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun