Kindred City, sebuah kota bebas yang berada di antara hutan dan lautan yang luas. Kota ini adalah sebuah kota yang menjadi lambang kebebasan setiap warganya, dimana kebersamaan lahir dan melekat pada setiap individu masyarakatnya.. Kota ini juga dilindungi oleh sebuah kelompok tertentu yang berasal dari berbagai macam kota lain yang ingin membantu menjaga Kota Kindred, sebagai kota netral dan kota diplomasi agar kota lain dapat menjalin hubungan diplomasi tanpa adanya rasa takut. Kota ini bagaikan impian semua orang, semua warga kota ini makmur dan sukses, banyak pedagang kota lain yang membeli sumber dagangannya dari pedagang Kota Kindred. Kota ini juga terkenal dengan keamanannya, ahli penyihir dan kesatria legendaris berkumpul dan bersumpah untuk melindungi Kota Kindred.
        Tentu di kota yang sempurna ini, tidaklah sempurna seperti yang dikatakan orang-orang. Banyak kejanggalan yang terjadi di Kota Kindred mulai dari rumor diplomatis sampai cerita-cerita mistik yang diluar akal dan aneh seperti yang diceritakan pada dongeng-dongeng. Salah satu rumor yang paling terkenal di Kota Kindred ialah legenda seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh sekumpulan serigala sakti yang menjaga dan melindungi hutan Kota kindred. Yang mereka tahu ialah legenda tersebut hanyalah sebuah cerita khayalan yang diceritakan nenek moyang mereka kepada cucu-cucunya. Yang mereka tidak tahu ialah legenda ini sebenarnya nyata, hanya, legenda ini terkubur dalam buku-buku yang mereka simpan dalam khayalan mereka sendiri.
        Di Hutan Kindred yang terdalam, terdapat sebuah anak laki-laki yang dibesarkan oleh sekumpulan kawanan serigala. Para serigala ini disebut Lykos, sebuah makhluk yang dirumorkan sakti yang keberadaannya adalah sebagai pelindung hutan. Asal-usul anak laki-laki ini sama sekali tidak diketahui oleh dirinya sendiri. Bahkan ia tidak tahu apakah orang tuanya seekor serigala atau makhluk lain. Yang ia tahu ialah ia dibesarkan oleh sekumpulan kawanan serigala yang kawanannya sebut sebagai Oiko, sebuah kata yang berarti keluarga bagi para Lykos. Memori yang dia ingat hanyalah pada saat kawanan Lykos pertama kali menerima dia di kawanannya dan pertama kalinya pemimpin para Lykos mengatakan "engkau adalah keluarga, engkau adalah Oiko.". SIsanya memori berjalan selangsung ia telah diterima di kawanan para Lykos.
        Suatu siang di pinggir Hutan Kindred, anak laki-laki tersebut akhirnya tumbuh besar sekiranya umur 15 tahun setara dengan layaknya umur manusia normal. Ia bersama kawanannya sedang berjelajah untuk memperluas kawasan daerah kawanan Lykos. Tanpa disadari para kawanan, anak laki-laki tersebut terpisah dari kawanannya dan berjalan menuju ke arah kota. Tidak tahu arah untuk kembali ke kawanannya, ia mencoba melolong secara seperti layaknya serigala berkomunikasi dengan serigala lainnya secara berjauhan. Lolongan tersebut tanpa sengaja didengar oleh seorang penjelajah pria yang sedang menelusuri hutan untuk mencari buah beri untuk dikonsumsi. Penjelajah tersebut bergegas untuk memeriksa lolongan tersebut, karena ia merasa janggal bahwa tidak mungkin seekor serigala manapun berani untuk pergi ke pinggiran hutan.
        Di malam harinya, para Lykos membawa laki-laki tersebut pulang ke tempat peristirahatannya. Sesaat pulang, laki-laki tersebut masih memikirkan peristiwa yang terjadi kepadanya siang tadi. Ia tidak pernah melihat makhluk ataupun hewan yang benar-benar mirip dengannya sebelumnya. Ia sangat penasaran dengan makhluk tersebut hingga para Lykos yang lain sudah tertidur, ia masih terbangun memikirkan makhluk tersebut. Ia sangat bingung dan putus asa akan jawaban asal-usul dirinya dan identitas dia sebenarnya yang selama ini dia cari. Demi untuk menemukan jawaban, ia akhirnya memutuskan untuk menyelinap pergi dari kawanan dan pergi menuju kota berharap menemui sosok pria yang ia temui.
        Perjalanan panjang menuju kota pun ditempuh olehnya dari malam hari hingga pagi hari. Sesampainya di sana, ia melihat sebuah gerbang masuk dengan tembok yang tinggi mengelilingi kota sampai ke bagian belakang pesisir pantai kota. Perjalanan  semalam yang ia tempuh membuatnya sangat lelah, dengan akhirnya ia memutuskan masuk kedalam kota untuk mencari pria yang ia temui sambil mencari tempat untuk beristirahat. Setelah lama berjalan, ia akhirnya menemukan sebuah pedagang padi dan jerami yang memiliki sebuah tumpukan jerami yang tebal. Tanpa lama lagi, ia segera berlari dan tidur diatas tumpukan jerami yang telah dilihatnya. "HEI !!!, apa yang kau lakukan disitu? Cepat pergi dari sini sebelum kau kulaporkan kepada penjaga gerbang." ujar pedagang padi dan jerami dengan nada marah dan kencang. Laki-laki tersebut yang tidak mengerti perkataan pedagang tersebut, akhirnya tetap tertidur di atas tumpukan jerami tersebut. Kericuhan pun terjadi dan didengar oleh seluruh warga yang berada disekitar pedagang tersebut.
        Tidak lama setelah kericuhan terjadi, seorang pria menghampiri kerumunan tempat terjadinya kericuhan tersebut. Pria ini mencoba untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dengan membangunkan laki-laki tersebut. "Hei kawan kau tidak bisa tidur disi-" kata pria tersebut yang terpotong kalimatnya setelah kaget melihat sosok laki-laki yang ia temui di hutan. "Maaf tuan, apakah tuan mengenali laki-laki tersebut?" tanya pedagang kepada pria tersebut. "hu-huh? hah iya-iya saya mengenalnya. D..di-dia adalah teman saya yang memiliki penyakit tidur yang tidak bisa sembuh. Mohon maaf tuan pedagang, mohon maklumkan teman saya ini." jawab bohong si pria tersebut dengan canggung dan gugup. "Oh tidak apa-apa tuan kalau memang ia memiliki penyakit, saya hanya khawatir akan keadaannya." jawab kembali pedagang secara bohong untuk menjaga kesopanan dan formalitas dirinya. "baiklah akan saya bawa dia ke rumah saya untuk diistirahatkan, sekali lagi mohon maaf menggangu aktivitas Anda tuan." sahut si pria untuk mengakhiri percakapan canggung ini.
        Kericuhan pun mereda dan laki-laki tersebut dibawa kerumah pria yang menyelamatkannya. "Ummm.... Hai sobat, kita bertemu lagi." kata pria tersebut dengan canggung sambil berjalan kerumahnya. Tentu saja laki-laki ini tidak mengerti apa yang dikatakan pria tersebut. "Jadi, kau tidak suka berbicara ya? Bagaimana dengan nama mu? Pasti kau punya nama kan?" tanya pria tersebut. Laki-laki ini pun tetap tidak mengerti apa yang dikatakan oleh pria tersebut. Ia hanya terdiam dan menatap pria ini terus-menerus berusaha untuk mengerti."Baik, sepertinya kamu tidak mengerti apa yang kukatakan." Sahut pria tersebut.
        Didalam perjalanan ke rumah pria tersebut, mereka tidak sengaja melihat sebuah pertujukan anak-anak. Di sana terdapat seorang kakek tua yang menceritakan dongeng kepada anak-anak yang berganti tiap harinya. Tiba-tiba pria tersebut berhenti dan menghampiri kakek tersebut. Laki-laki yang ia bawa selama perjalanan pun ikut berhenti dan mengikuti pria tersebut. "Lihatlah anak-anak tersebut! Apakah kamu tidak tersenyum melihat mereka tertawa dan bahagia dari sebuah dongeng yang mereka anggap nyata? Sungguh masa kecil yang bahagia." Kata pria tersebut. "dulu waktu ku kecil, ku selalu berharap bahwa orang pada dongeng yang kubaca, akan menghampiri ku suatu hari." kata pria tersebut sambil melamun memikirkan masa kecilnya.
        Saat pria ini melamun, laki-laki ini mengambil sebuah buku dongeng yang tergeletak di samping tumpukan  buku milik si pendongeng. "Hmmm... Asta, sebuah dongeng bagus yang kau pegang itu. Salah satu dongeng masa kecil yang selalu kubaca sebelum tidur." bilang pria tersebut sambil menoleh dan sadar atas lamunannya."Dongeng itu bercerita tentang sebuah sebuah laki-laki yang sangat mencintai keluarganya. cocok untuk dibacakan saat tidur ke anak-anak, apalagi anak-anak Kota Kindred biasanya dibacakan cerita tidur oleh orang tuanya." bilang pria tersebut. "Asta - Sebuah Judul dongeng yang sama dengan nama tokoh di dalam dongeng tersebut." bisik pria tersebut dalam pikirannya. "BAIKLAH KALAU BEGITU!!." sahut kencang pria tersebut, "akan ku panggil kau Asta sebagai nama mu karena kau mirip dengan tokoh pada dongeng ini. Kau bisa panggil aku Stanley sebagai nama ku" sahut ide Stanley yang cemerlang ini. Asta pun masih belum bisa mengerti apa yang Stanley katakan, akan tetapi Asta tahu bahwa kata "Asta" ini ialah nama dirinya sekarang, dikarenakan setiap kali Stanley mencoba berbicara dengannya, Stanley pasti menyebutkan kata "Asta" terlebih dahulu. Seakan-akan kata "Asta" ini ada pada dirinya.
        Tiga bulan kemudian setelah Asta tinggal bersama Stanley, Asta pun dapat memahami bahasa yang digunakan Stanley dan warga Kota Kindred. Ia juga bisa berbicara dengan Bahasa tersebut tetapi, ia masih kurang lancer dan jauh dari sempurna. Di samping hal bahasa, Asta sudah mengerti tata krama sosial dengan baik. Bukan hanya itu saja, Asta juga semakin mahir dengan bela diri dan ilmu pedangnya, sampai hal tersebut terdengar oleh beberapa penjelajah lokal Kota Kindred sehingga Asta pun diterima di kalangan para penjelelajah Kota Kindred.
        Di hari itu juga, Asta pertama kalinya diajak Stanley untuk berjelajah ke sekitar area hutan Maksud Stanley mengajak Asta ialah untuk memperluas peta Hutan Kindred sambil mengajarkan Asta ilmu jelajah yang nanti mungkin berguna untuk Asta. Di pedalaman hutan, Stanley memutuskan untuk membuat kemah kecil untuk peristirahatan sejenak. "Asta, mau kemana kau?" tanya Stanley yang sedang beristirahat, melihat Asta berjalan menuju hutan yang lebih dalam. "Ummm.. Asta ingin jalan ke-ke hutan dalam, ti-tidak jauh." Jawab Asta dengan bahasanya yang masih kurang fasih. "Baiklah jangan jalan terlalu jauh dari kemah, Baik?" sahut Stanley. Asta pun mengangguk iya ke Stanley dan berjalan ke dalam hutan yang lebih dalam.
        Pada saat Asta berjalan sudah cukup jauh, ia tiba-tiba melihat sekelompok pemburu liar yang sedang berburu hewan-hewan langka Hutan Kindred. Tidak hanya tindakan yang mereka lakukan illegal, pemburu liar ini bukanlah pemburu biasa. Pemburu ini berasal dari kota lain, yang tujuannya selain berburu, mereka juga sering menjebak dan menyerang penjelajah Kota Kindred. Asta pun langsung mengumpat dibalik pohon yang cukup besar untuk menutupi tubuhnya, Tapi sayang kakinya tergelincir lumpur dan terjatuh.
        Pada saat pemburu tersebut ingin menghabisi Asta, Stanley yang sebelumnya sedang istirahat tiba-tiba datang untuk menyelamatkan Asta. Tentu Asta yang mahir dalam ilmu pedang, ilmu tersebut diajarkan oleh Stanley dari awal hingga akhir, sehingga Stanley pun pasti lebih mahir dari Asta. Stanley pun dapat mengalahkan pemburu tersebut satu per satu. Pada akhirnya pemburu tersebut meneyerah dan lari meninggalkan mereka berdua.
        Asta pun bertanya "Me...me-ngapa Stanley datang s...se-lamatkan Asta, Banyak Pemburu yang ada." tanya Asta dengan bahasa yang masih kurang fasih." Karena kita adalah teman, lebih tepatnya keluarga. Keluarga saling melindungi satu sama lain." jawab Stanley. Asta pun terdiam dan kagum atas jawaban Stanley. Asta jadi teringat kembali dengan peristiwa yang terjadi saat ia masih tinggal dengan kawanan Lykos. Kejadian ini membuat Asta menemukan kesamaan Stanley dengan Keluarga lamanya. Stanley pun membantu Asta yang sedang melamun berdiri dari jatuhnya tadi. Stanley pun berencana untuk pulang ke kota untuk mengobati Asta.
        Pada saat Stanley dan Asta ingin bergegas pulang, terdengar suara hewan liar yang sedang berlari menujunya. Entah dari mana, Seekor pemimpin Lykos tiba-tiba muncul dan menyergap mereka berdua. Ternyata para pemburu liar yang mereka lawan, sebenarnya sedang mengikuti pemimpin Lykos untuk ditangkap mereka. Tanpa peringatan, pemimpin Lykos pun menyerang Stanley yang sedang lengah. Stanley pun terbaring, dan saat itu juga pemimpin Lykos ini akan menghabisinya. Asta pun langsung melompat kedepan Stanley untuk melindunginya. Pemimpin Lykos yang tadinya ingin menghabisi Stanley, langsung membatalkan serangan fatalnya pada saat ia melihat Asta.
        Lykos tersebut bertanya "Anak kecil, apa yang kau lakukan menghalangi ku dari dia.". Asta menjawabnya "JANGAN !!! Sta-Stanley ti-ti-dak salah apa-apa." Teriak Asta kepada pemimpin Lykos. "kau tahu bahwa manusia lah yang akan membawa kehancuran atas hutan ini." Kata pemimpin lykos dengan nada seperti marah. "Ti-tidak semua, Stanley dan teman tidak me-menghancurkan. Stanley dan teman, melindungi satu sama lain" Kata Asta dengan bahasanya yang tidak fasih. "KAU BERANI MEMBELA MEREKA? MEREKA YANG MEMBUANG MU PADA SAAT KAMU KECIL. MEREKA BUKAN KELUARGA, MEREKA HANYA ORANG EGOIS YANG TIDAK PEDULU DENGAN MU." Bilang pemimpin Lykos dengan amarah yang sangat besar sampai Asta pun takut. "Baiklah jika kamu ingin bersama mereka. Maka jangan pernah kembali ke rumah mu yang dulu lagi." kata terakhir pemimpin Lykos sebelum meninggalkan mereka berdua.
        Mereka pun memutuskan untuk pulang ke kota. Stanley pun mengobati kaki Asta dan dirinya sesampai di rumah. Stanley pun lelah dan membersihkan dirinya sebelum ia tidur. Sedangkan Asta masih memikirkan kejadian yang terjadi pada saat dia menjelajah ke hutan. Tentu ia tidak bisa membicarkan hal ini dengan Stanley. Karena bahasa yang pemimpin Lykos katakan menggunakan Bahasa Lykos yang hanya Asta mengerti. Lagipula, Stanley juga tidak tahu masalah utama yang terjadi saat Asta bertengkar dengan pemimpin Lykos. Yang Stanley tahu ialah Asta memiliki hubungan dengan para Lykos.
        "Hei, sudahlah kawan, lupakan sejenak masalah tadi, istirahatlah terlebih dahulu." Kata Stanley kepada Asta. "Umm... kawan? Uh.. bagaimana untuk mengatakannya ya? Um... terima kasih telah menyelamatkan ku dari serigala tadi. Jika tidak kau, pasti aku sudah habis." Kata Stanley berterima kasih kepada Asta. "Teman melindungi teman, ke-ke-luarga melindungi satu sama lain. Teman adalah keluarga." Kata Asta berusaha untuk menjelaskan keadaan. Stanley pun tersenyum dan beristirahat di ranjang. Asta pun membersihkan luka dan dirinya terlebih dahulu sebelum tidur. Pada saat ia selesai membersihkan dirinya, ia melihat Stanley yang lelah sudah tertidur lelap di ranjang. Asta pun juga naik keranjang, dan bergegas untuk tidur.
        Sesaat Asta menutup mata untuk tidur, tiba-tiba suara lolongan yang kencang pun terdengar. Suara lolongan yang ia dengar sangat lah besar sampai Asta pun terbangun. Asta dapat mengidentifikasi lolongan tersebut, ialah lolongan minta tolong. Asta pun bergegas untuk menghampiri lolongan tersebut tanpa membangunkan Stanley. Ia langsung berpakaian dan mengambil sebuah pedang untuk berjaga-jaga. Ia berlari dengan cepat menuju sumber lolongannya tersebut walaupun kakinya masih terluka. Suara lolongan pun semakin besar dan terdengar. Asta pun berlari sekencang-kencangnya.
        Asta pun sampai ke tempat lolongan tersebut dan melihat bahwa pemimpin lykos telah tertangkap oleh para pemburu liar yang jumlahnya sangat banyak. Ternyata pemburu liar tidak menyerah untuk menangkap pemimpin Lykos. Asta pun tanpa lama lagi segera menyerang para pemburu. Ia berusaha untuk mengusir para pemburu liar dan membebaskan pemimpin Ia berusaha untuk mengusir para pemburu liar dan membebaskan pemimpin Lykos. Ia melawan para pemburu dengan sangat hebat walaupun kakinya masih terluka. Ia pun berhasil menumbangkan beberapa pemburu yang ia lawan. Sayangnya para pemburu berjumlah lebih banyak daripada jumlah yang sebelumnya. Asta pun terkena beberapa serangan yang melemahkannya, tetapi ia tidak menyerah untuk tetap melawan para pemburu.
        Pemimpin Lykos pun berhasil dibebaskan. Para penjelajah dan para Lykos pun senang, karena para penjelajah mendapatkan informasi mengenai para pemburu liar dari tawanan yang mereka tangkap, para Lykos pun juga senang karena pemimpin mereka terselamatkan. Asta dan para penjelajah pun bergegas untuk pulang karena sudah larut malam. Tetapi sesaat melangkah pulang, Asta pun ditanya oleh pemimpin Lykos "Mengapa kau dan para manusia mau menyelamatkan ku, kau sudah ku usir dari kawanan tetapi kau masih menyelamatkan ku. Mengapa wahai anak kecil?". Asta pun mengatakan dengan bahasa yang kurang fasih "Lykos adalah Oiko, Oiko adalah keluarga. Keluarga me-me-lindungi satu sama lain. Teman juga keluarga, teman adalah Oiko, maka te-te-man juga melindungi keluarga.". Mendengar hal ini, Pemimpin Lykos pun kagum. "mungkin ku salah menilai manusia, tidak semuanya yang ku kira jahat, baiklah jika itu katamu anak kecil, kau dan teman mu diterima di kawanan kami, kami bersumpah untuk melindungi satu sama lain.".  Para Lykos pun pergi menuju rumahnya begitu pun Asta dan para penjelajah.
        5 tahun kedepan, kehidupan Asta pun berlanjut di Kota Kindred, yang kini ia sudah besar dan sudah menjadi seperti manusia normal seperti layaknya. Kini ia bekerja sebagai penjelajah untuk melindungi dan melayani Kota Kindred. Ia tetap tinggal di Kota yang dimana setiap 2 minggu sekali, ia akan pulang ke rumah kawanan para Lykos. Mengesampingkan itu, para Lykos dengan para penjelajah Kota Kindred, bekerja sama untuk mendungin dan meluaskan daerah kawasan Kota Kindred. Hidup Asta pun berjalan lancar dan baik. Adapun ia selalu teringat akan masa lalunya, ia tidak pernah bertemu dengan keluarga aslinya. Ia pun terkadang sedih jika teringat ini. Tetapi Asta tau, bahwa keluarga sebenarnya ialah keluarga yang sekarang berada di kehidupannya. Para penjelajah maupun para Lykos, manusia maupun serigala, tidak ada bedanya. Karena keluarga sebenarnya ialah keluarga yang melindungi satu sama lain.
~~~Tamat
        Â
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H