Pernah disuatu masa kita begitu dekat menyatuh dalam suatu raga dan merasakan detak yang sama.
Bertahun-tahun kemudian kita semakin dekat senantiasa berbagi satu sama lain di tiap masa dengan cerita perjuanganmu ibu, Kebahagiaan dan kesedihan yang sama kita alamiÂ
Engkau mengajarkan kepadaku tentang cinta dan kasih sayang sesama orang yang begitu tulus, Engkau mengajarkan hidup dan pengorbanan untuk membantu sama lain.
Dengan kesabaran ibu rasakan seakan tak terbatas untukku, Tiada panggilan yang berarti dan membuatmu bangga selain memanggilmu ibu..
Ibu..
Aku lebih suka memangggilmu ibu, Bukan mama, Mami, Bunda, Umi, atau sebetuan lain yang bermakna sama. Kata ibu yang lebih mulia dan mempunyai makna yang lebih d bandingkan yang lainya, Bagiku ibu adalah sosok malaikat yang bercahaya yang begitu yang menjagaku begitu tulus dan penuh perjuangan. Ibu adalah panutan sekaligus sahabat terdekat di dalam hati, Yang denganya aku tidak ragu untuk bercerita dan berbagi rahasia kecil. Ibu adalah kebangaanku, Cintaku begitu tulus tidak pernah radup dan senantiasa menyinari cahaya dan kenyamanan hatiku dan saudarahku yang lain. Cahaya membuatku nyaman dan tidak merasakan kesendirian dan menjalani hidup ini .
Ibu..
Kata yang senantiasa kuucapkan adalah kata maaf bagimu ibu dan terimah kasih atas segalanya yang kau berikan kepadaku. Maaf karna begitu banyak hal-hal yang sudah tak pantas dan membuat marah dan kecewa. Namun tak ada nada marah menghakimiku seperti kuduga, Terimakasih Bu, atas semua kasih sayang, doa yang senantiasa kau panjatkan dalam setiap sholat dan sujudmu. Terimakasih atas kesabaran dan persahabatan yang tulus yang ada. Bagiku, ibu lebih dari sekedar ibu. Ibu adalah sahabat terdekat, dimana aku bisa menceritakan segala yang terjadi di hidupku tanpa aku merasa dihakimi, namun dihargai sebagai seorang sahabat dan anak.
Ibu...
Engkau begitu tegar, menghadapi semuanya. Menghapus airmata kesedihan dan tabahkan diri dengan melihat anak-anakmu yang masih kecil. " Kekuatan ibu ada pada kalian, ibu akan berusaha membahagiakan kalian semampu ibu. Ibu menderita tak apa, asal kalian bahagia" ucapmu tulus. Mungkin, dulu sewaktu aku kecil, tak mengerti apa makna kalimat itu, yang ibu ucapkan. Tapi bertahun-tahun kemudian, aku memahaminya dengan segala tindakan, kasih sayang dan pengorbanan yang senantiasa membuatku bangga. Bangga menjadi anak yang Allah takdirkan berada di samping ibu dan merasakan kasih sayang yang begitu besar. Aku tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dan sedih karena ada ibu disampingku.
Ibu...
Tak akan kulupakan nasehatmu selalu,"Belajarlah dengan baik ufik, supaya jadi orang pintar dan bisa jadi orang sukses. Ibu akan selalu mendoakanmu, supaya bisa hidup bahagia lebih dari waktu sekarang" . Ah, Ibu seandainya ibu tahu. Tahun-tahun yang aku lewatkan bersama ibu adalah waktu yang membahagiakan, ibu tak pernah mengeluh dan memarahi dengan keras. Sebaliknya ibu mengajarkan kesabaran dan kemandirian pada anak-anaknya. Jangan mudah bergantung pada orang lain dan berusahalah sebaik mungkin, karena Allah menghargai setiap perjuangan manusia yang mau berusaha bukan meminta dan berdiam diri saja.
Ibu...
Dalam setiap detik yang kulewatkan sekarang, tak hentinya aku mengucap syukur kepada Allah. Bersyukur karena dianugerahi Allah, ibu yang baik dan penuh perjuangan. Pun, ketika banyak teman-temanku yang putus sekolah karena kesulitan biaya walau mempunyai keluarga yang utuh. Ibu tak menyerah begitu saja, terus saja mencari cara dan berjuang agar kami semua dapat merasakan pendidikan yang baik walaupun tak lagi mempun. "Kalian semua tidak boleh berkecil hati. Kalian harus belajar dengan sungguh-sungguh dan mengejar cita-cita dengan segenap kemampuan kalian. Kalian harus punya pendidikan yang bagus, karena ibu tak bisa memberi bekal harta, yang bisa ibu berikan tidak lain adalah ilmu yang kalian miliki". Ibu itulah penyemangat kami selama ini, penyemangat saat rasa putus asa mendera dan tak jua habis ketika banyak masalah datang. Namun, kami senantiasa mengingatnya hingga tak ingin ada kesedihan di wajah ibu. Kami hanya ingin memberikan seulas senyum kebahagiaan walaupun hanya lewat prestasi kecil yang kami ukir. Seulas senyum yang membuat kami pun bahagia, karena bisa membuat ibu bangga.
Ibu...
Masa, telah bergerak jauh dan kini terpisah jarak yang membentang. Sebagian harapan dan perjuanganmu hampir tergapai. Seperti yang ibu inginkan, kini aku berhasil menempuh pendidikan di universitas. Walau dengan penuh perjuangan yang tidaklah mudah. Namun, semua kesulitan seakan tak berarti jika mengingat perjuangan ibu selama ini. " Nduk, cah ayu. Kalau ingin berhasil harus berani tirakat, hidup prihatin tidak apa-apa jika harus dilakukan, karena kita bukan orang yang kaya. Banyaklah berpuasa, sholat malam dan memohon pada Allah supaya jalannya dimudahkan. Insya allah, allah akan mengijabah doa kita".
Ibu...
Terkadang, aku merasa malu pada diri sendiri. Karena tidak bisa tegar dan sabar seperti ibu. Mudah putus asa dan menyerah di saat masa-masa yang sulit ada, tapi ibu selalu memberikan semangat dan perhatian yang memberiku kekuatan dalam setiap langkah yang kuayunkan. Aku juga begitu malu, karena walau aku bisa mengenyam pendidikan dan pengetahuan yang lebih dari ibu. Namun, ibu mempunyai pemikiran dan harapan hidup yang tak pernah redup. Harapan melihat anak-anaknya bahagia, menguatkannya. Keyakinan pada rahmat Allah juga lebih besar walau tak mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang agama. Namun, pemahaman dan keyakinan ibu membuatku tak henti belajar dan berjuang untuk menggapai semua yang pernah menjadi mimpi walau itu sulit. Semua itu kami lakukan demi kebahagiaan ibu dan seulas senyum yang semoga saja dapat menjadi penawar kesedihan, pengorbanan walau sedikit.
Ibu...
Terimakasih untuk semua yang telah ibu berikan pada anak-anakmu. Maafkan kami yang belum mampu membahagiakan ibu dengan semestinya. Tapi percayalah Bu, kami akan berusaha semampu kami agar suatu saat ibu dapat bangga karena mempunyai anak-anak seperti kami. Hanya ridho dan doa ibu yang senantiasa kami harapkan dan semoga Allah juga meridhoi setiap yang kami lakukan hingga bisa membahagiakan ibu.
Terimakasih dan syukur yang tak terhingga pada Allah yang telah memberikan seorang ibu yang begitu baik. Hanya doa yang yang kami panjatkan pada Ibu, semoga Allah mencatat semua amal kebaikan ibu selama ini sebagai pahala bagi ibu. Aminnn..
Doaku untuk ibu
Aku selalu menyayangimu ibu dan semoga ibu sehat selalu dan aku di sini selalu mendoa kan ibu selalu aminn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H