Mohon tunggu...
Moe Pakmoe
Moe Pakmoe Mohon Tunggu... Supir - Aspire to Inspire Before Expire

Pensiunan juru gambar. Sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Furin Kazan: Strategi Penaklukan Benteng Yamamoto Kansuke

11 November 2019   21:15 Diperbarui: 11 November 2019   21:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya Kansuke memang lebih sering mengarang, ketika menjelaskan karakter suatu provinsi. Termasuk karakter penduduk, pemimpin, jenderal maupun benteng-bentengnya. Padahal dia tidak pernah pergi ke manapun selain provinsi asalnya sendiri di Owari dan Suruga. Wawasannya yang luas hanya diperoleh melalui banyak membaca, ditambah imajinasinya sendiri yang sangat kuat.

Sisi fiksi-drama novel ini ada pada kisah tentang ikatan batin yang aneh antara Kansuke dengan Shingen di satu pihak, dan mereka berdua dengan Putri Yuu, selir Shingen, di sisi yang lain. Relasi segitiga ini mewarnai separuh lebih isi novel, yang berakhir ketika Yuu mati dan Kansuke sendiri tewas dalam pertempuran melawan pasukan Uesugi Kenshin dari privinsi Echigo, musuh bebuyutan Kai.

Dalam pertempuran ini sang ahli strategi akhirnya salah perhitungan, dan melakukan serangan bunuh diri bersama 200 pengikutnya untuk menebus kesalahan dan melindungi posisi Shingen di pusat komando.

Catatan:
Fu Rin Ka Zan adalah 4 kaligrafi Cina yang terdapat pada bendera / umbul-umbul perang Kai di jaman Takeda Shingen, yang artinya: Angin, Hutan, Api dan Gunung. Simbol ini dipinjam dari pemikiran ahli strategi Cina, Sun Tzu, tentang karakter ideal sebuah pasukan perang sbb:

- Cepat seperti angin
- Sabar seperti hutan
- Ganas seperti api, dan
- Tak tergoyahkan seperti gunung.

Referensi:
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Sengoku_period
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Yamamoto_Kansuke_%28general%29
http://en.m.wikipedia.org/wiki/F%C5%ABrinkazan

TP | 2014

Novel Sejarah
Genre: fiksi sejarah, samurai
Penulis: Yasushi Inoue, 1953
Edisi Indonesia: Mahda Books, 2010
344 halaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun