Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Cinta Gunongan di Aceh, Legenda Taj Mahal ala Indonesia

26 Juli 2020   11:56 Diperbarui: 26 Juli 2020   13:36 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan Tampak dari atas, Sumber Foto: Khairul Mubarak

Konon kabarnya, kampung halaman permaisuri raja di Pahang, memiliki topografi yang terdapat banyak pegunungan. Sultan Iskandar Muda kemudian membuat gunungan sebagai replika yang menyerupai kampung halamanPutri Pahang.

Sultan Iskandar Muda diangkat menjadi Raja pada Usia yang sangat muda yaitu, Sekitar 17 Tahun. Keterangan itu terdapat dalam Kitab Bustanus-Salatin ia dilahirkan pada tahun 1590 M, kemudian dirinya dinobatkan sebagai raja ke-14 Kerajaan Aceh Darussalam pada awal April 1607 M, mengantikan Sultan Ali Riayat Syah.

Pinto Khop ditengah kolom renang sebagai tempat istirahat permaisuri, Muhira's Colection
Pinto Khop ditengah kolom renang sebagai tempat istirahat permaisuri, Muhira's Colection
Sultan Iskandar Muda memerintahkan untuk menggali sebuah kanal yang mengaliri air bersih dari sumber mata air di Mata Ie hingga ke aliran Sungai Krueng Aceh. Kanal tersebut melintasi istananya tempat bermain Putri Kamaliah bersama dayang-dayangnya. Sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar Meuligoe. Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.

Asal Usul Putroe Phang (Putri Pahang)
Dari beberapa catatan sejarah, disebutkan, setelah Sultan Iskandar Muda menaklukkan Kerajaan Johor dan Kerajaan Pahang di semenanjung Malaka pada bulan Juli 1613, ia membawa pulang putri kerajaan yang bernama Putri Kamaliah anak dari Raja asal Pahang untuk dijadikan permaisuri. 

Guna mengusir rasa bosan dan kerinduan permaisuri akan tempat asalnya yang berbukit-bukit, Sultan mendirikan taman indah lengkap dengan Gunongan sebagai hiburan bagi sang putri.

Putri Pahang dalam istana Darud Donya tidak hanya sebagai Permaisuri, juga menjadi penasehat bagi suaminya, Sultan Iskandar Muda. Salah satunya nasehatnya adalah pembentukan Majelis Syura (Parlemen) yang beranggotakan 73 orang sebagai perwakilan penduduk dalam kerajaan Aceh (Wikipedia.org).

Puncak Kejayaan Aceh 
Dikutip dari wikipedia.org, Aceh pernah mengalami masa kejayaannya ketika dipimpin dibawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang dimulai pada tahun 1607 sampai 1636. Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. 

Menurut seorang penjelajah asal Prancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak.

Sejarawan asal perancis Denys Lombard, Dalam bukunya,menjelaskan bahwa pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. 

Menurut Utusan Prancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligoe Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. 

Hukuman Pancung Pada Putra Mahkota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun