Konon kabarnya, kampung halaman permaisuri raja di Pahang, memiliki topografi yang terdapat banyak pegunungan. Sultan Iskandar Muda kemudian membuat gunungan sebagai replika yang menyerupai kampung halamanPutri Pahang.
Sultan Iskandar Muda diangkat menjadi Raja pada Usia yang sangat muda yaitu, Sekitar 17 Tahun. Keterangan itu terdapat dalam Kitab Bustanus-Salatin ia dilahirkan pada tahun 1590 M, kemudian dirinya dinobatkan sebagai raja ke-14 Kerajaan Aceh Darussalam pada awal April 1607 M, mengantikan Sultan Ali Riayat Syah.
Asal Usul Putroe Phang (Putri Pahang)
Dari beberapa catatan sejarah, disebutkan, setelah Sultan Iskandar Muda menaklukkan Kerajaan Johor dan Kerajaan Pahang di semenanjung Malaka pada bulan Juli 1613, ia membawa pulang putri kerajaan yang bernama Putri Kamaliah anak dari Raja asal Pahang untuk dijadikan permaisuri.Â
Guna mengusir rasa bosan dan kerinduan permaisuri akan tempat asalnya yang berbukit-bukit, Sultan mendirikan taman indah lengkap dengan Gunongan sebagai hiburan bagi sang putri.
Putri Pahang dalam istana Darud Donya tidak hanya sebagai Permaisuri, juga menjadi penasehat bagi suaminya, Sultan Iskandar Muda. Salah satunya nasehatnya adalah pembentukan Majelis Syura (Parlemen) yang beranggotakan 73 orang sebagai perwakilan penduduk dalam kerajaan Aceh (Wikipedia.org).
Puncak Kejayaan AcehÂ
Dikutip dari wikipedia.org, Aceh pernah mengalami masa kejayaannya ketika dipimpin dibawah kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang dimulai pada tahun 1607 sampai 1636. Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya.Â
Menurut seorang penjelajah asal Prancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak.
Sejarawan asal perancis Denys Lombard, Dalam bukunya,menjelaskan bahwa pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya.Â
Menurut Utusan Prancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligoe Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah.Â
Hukuman Pancung Pada Putra Mahkota