Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Cinta Gunongan di Aceh, Legenda Taj Mahal ala Indonesia

26 Juli 2020   11:56 Diperbarui: 26 Juli 2020   13:36 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan Tampak dari atas, Sumber Foto: Khairul Mubarak

Kuburan Putra Mahkota Berada di antara 2000 lebih kuburan tentara Belanda | busy.org/@nazar94
Kuburan Putra Mahkota Berada di antara 2000 lebih kuburan tentara Belanda | busy.org/@nazar94
Sultan Iskandar Muda menghukum sendiri putra kesayangannya. Sultan mendapat keterangan dari perwira petinggi istana bahwa Meurah Pupok telah berzina dengan istrinya. Mendengar kabar itu Sultan amat murka langsung memerintahkan untuk menangkap putra mahkota untuk diadili.

Tepat selesai Shalat Jum'at, Raja melaksanakan hukuman pancung dengan memenggal kepala anak kesayangannya. Walau dengan perasaan sedih, Raja tetap melaksanakan komitmennya untuk melaksanakan hukum Syaria't Islam. Sang buah hati tetap menerima hukuman tersebut dengan penuh ke ikhlasan. Dia tidak mau mukanya ditutup agar dapat melihat wajah ayahnya untuk yang terakhir kalinya.

Setelah menghukum putranya inilah lahir ungkapan "Mate Aneuk Meupat Jirat, Gadoh Adat Pat Tamita" yang artinya adalah Jika anak meninggal masih menyisakan kuburan yang bisa dikunjungi, sedangkan jika adat yang hilang, kemana kita akan mencarinya. Ungkapan ini menunjukan betapa adilnya Sultan Iskandar Muda dalam pelaksanaan hukum Islam yang bahkan dilaksanakan kepada putra mahkota kesayangannya.

Meurah Pupok dikuburkan di lapangan pacuan kuda kala itu. Kini lapangan itu dijadikan tempat pekuburan bagi 2000 lebih tentara Belanda yang tewas dalam pertempuran melawan rakyat Aceh. Disanalah Meurah Pupuk disemayamkan. Kuburannya sedikit lebih tinggi dengan kuburan lainnya.

Tempat itu dikenal dengan sebutan Peut Joet Kerkhof. Penamaan tempat itu diambil dari bahasa Belanda dan Aceh, "Kerkhof" yang berarti "Halaman Geraja" dan "Peut Joet" itu sendiri berhungan dengan nama Pocut anak raja yang dikuburkan di sana.

Sentra Wisata dan Situs Sejarah Kerajaan Aceh
Gunongan menjadi salah satu icon Kota Banda Aceh, sangat menarik untuk dikunjungi. Setiap harinya sebelum terjadinya pandemi Covid 19, bangunan tersebut tidak dilewatkan oleh banyak wisatawan, baik domestik maupun luar negeri.

Jika menggunakan jasa Grab Car sekitar tiga belas ripu rupiah, dari pusat kota. Sangat murah bukan, jika teman-teman berkunjung ke Banda Aceh jangan lewatkan dinasti wisata yang satu ini, objek wisata ini dibuka setiap hari mulai Pukul 08:00 WIB sampai dengan Pukul 18:00 WIB.

Saat anda mengunjungi Gunongan berarti anda telah mendapatkan bonus beli satu dapat tiga, kenapa saya katakan seperti itu, karena anda akan berkesempatan mengunjungi tiga objek wisata lainnya yaitu, Kuburan Peut Joet Kerkhof (Kuburan Tentara Belanda dan di dalamnya juga bersemayam putra mahkota Meurah Pupok anak dari sultan Iskandar Muda), Mesium Tsunami (di dalam terdapat informasi kejadian Tsunami dilengkapi dengan foto dan barang yang rusak akibat Tsunami), dan Pintu Khop terletak di tengah kolom renang, tempat Istri Sultan bermain dan istirahat saat lelah berenang, bersama dayang-dayang nya. 

Semuanya masih dengan lokasi berdekatan dan bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki. Bukankah ini sangat menarik untuk dikunjungi? Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlewati.

Gunongan memang tidak semegah Taj Mahal di India. Tetapi sebagai bagian dari sejarah, warga Aceh bangga dengan legendanya. Jika ada waktu, mainlah ke Banda Aceh. Tanpa melihat Gunongan, perjalanan ke Aceh tidak lengkap.

Banda Aceh, 25 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun