Seminggu kemudian, beberapa punokawan Kerajaan dikumpulkan di Bangsal Kerajaan. Beberapa punokawan hadir bersila, tentu saja diantara punokawan punya latar belakang dan watak yang berbeda. Tukang mabuk ada, tukang medok ada, tukang judi ada, punokawan yang baikpun ada.
Mulailah Baginda Raja berpidato.
"Hari ini saya memberitahu bahwa kerajaan butuh satu orang dari kalian untuk saya angkat sebagai pejabat penting kerajaan yang bisa menjalankan urusan pemerintahan ", ucap Baginda Raja.
"Sendiko dawuh paduka yang mulia", serentak punokawan menyahut.
"Tapi kalian akan di uji terlebih dahulu"
"Inggih paduka", jawab punokawan.
Raja kemudian minta Patih maju ke depan.
Patih melangkah ke depan, tangannya memegang sebilah keris. Punokawan kaget bukan kepalang.
Raja kemudian berkata.
"Ini Patih memegang keris, barang siapa yang bisa mencabut keris itu, nanti akan saya pertimbangkan untuk diangkat jadi Pejabat penting Kerajaan".
Mau tidak mau, meskipun penuh tanda tanya, Punokawan serentak menempelkan kedua telapak tangannya di dada sambil berkata; " Siap Baginda".