Ki Anim kemudian bercerita bahwa apa yang Ki Anim perintahkan itu tak lain ingin tahu bagaimana jika Aldi nanti jadi seorang pemimpin bisa menjalankan amanat dengan benar walaupun dalam kenyataannya apa yang diinginkan oleh masyarakat --misalnya-- tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tetapi jika pintar mencari solusi, sesulit apapun pasti bisa melaksanakan amanat itu dengan tidak  menyalahi aturan.
"Jadi intinya, kamu telah lulus ujian dari abah",
"Satu lagi harus dicamkan ya"
"Apa itu bah", sela Aldi.
"Jadi calon pemimpin itu harus ber-ahlaqul karimah, harus bisa melihat badan sendiri", ucap Ki Anim.
"Iya bah, Insya Allah".
"Jangan sampai kamu mencela orang lain, ngewadani wong lian jereh bahasa Cilegone mah"
"Intinya  jangan melihat diri kita lebih baik dari yang lain, itu sama saja dengan setan yang menganggap dirinya lebih baik dari manusia, Setan itu sombong lantaran dibuat dari api, sedangkan manusia dibuat dari tanah".
"Berpikirlah dengan hati yang jernih, jangan melihat orang lain dari segi negatifnya sebab siapa tahu kamu juga dulu "tukang mabok", demikian nasihat Ki Anim.
"Oh, iya, kamu juga harus ingat, harus tetap Eling lan waspodo, sebab ketika kamu sudah mendaftar sebagai Calon Tetua, pada dasarnya untuk saat ini kamu juga sudah mendaftar ke KPK", imbuh Ki Anim
"Amiiiin, Insya Allah!", jawab Aldi setengah kaget mendengar KPK disebut-sebut.