Sambil berpikir memecahkan masalah, Aldi tiba dirumahnya, bergegas ia turun dari sepeda seraya memanggil anaknya  Udin yang masih berumur 10 tahun.
"Diiiiiin, sini, ayo ikut ayah".
Udin keluar, girang bukan kepalang melihat ayahnya bawa durian dan bergegas mengambil durian  yang ada di sepeda ayahnya.
"Eeeehhhh nanti dulu, ini duren harus diantar dulu ke anak dan istri abah Anim, jatah Udin nanti setelah mengantar duren".
"Oh, ya udah ayo kita antar", kata Udin.
Aldi dan Udin  segera beranjak, tak lam kemudian, tiba didepan rumah Meriyam yang  dikelilingi dengan tanaman singkong. Sebelum memasuki halaman, Udin berhenti dan mengambil satu buah durian, lantas disumputkan di rerumputan yang ada di kebun singkong depan rumah Meriyam.
"Kok disumputin yah", Udin bertanya.
"Hus diam saja, kamu nanti didalam engga usah ngomong apa apa ya".
Aldi  menuntun sepedanya ke depan pintu rumah Meriyam, dilihatnya Meriyam sedang nyapu teras.
"Assalamualaikum teh", Aldi mengucapkan salam
" Wa'alaikum salam, eh Aldi, ada apa, kok tumben", Â sahut Meriyam.