Mohon tunggu...
KANG NASIR
KANG NASIR Mohon Tunggu... Administrasi - petualang

Orang kampung, tinggal di kampung, ingin seperti orang kota, Yakin bisa...!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nasihat Guru untuk Murid yang Akan Nyalon Tetua

4 Februari 2018   16:21 Diperbarui: 23 Februari 2018   06:53 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (tubasmedia.com)

"Iya, berapa yang dikasihkan"

"Dua buah bah, tapi karena Meriyam kasihan sama  anaknya Aldi,  saya kasihkan satu untuk anaknya Aldi, engga apa apa kan bah".

"Alhamdulillah, ternyata anak abah, anak yang Sholihah dan memperhatikan sesama", kata Abah sambil memeluk Meriyam lantas pamit untuk pulang ke rumah Nyai Kemidah.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ki Anim saat tiba dirumah.

"Nong, durennya sudah diterima?", tanya Ki Anim

"Oalaah baaah, kasihan itu si Aldi, jauh jauh datang nganter duren dua buah, tapi maaf ya bah, saya kasihkan yang satu buat yang nganter". Jawab Nyai Kemidah.

Ki Anim manggut manggut  setelah tahu apa yang diamanatkan sudah sampai dan sesuai dengan keinginannya. Ki Anim tidak mau tahu bagiamana caranya Aldi membagi tiga durian hingga bilangannya sesuai dengan pesan yang disampaikan.

Satu minggu seperti yang di janjikan, Aldi kemudian datang ke rumah Ki Anim. Kedatangan Aldi, sudah difahami Ki Anim yakni Aldi bermaksud minta petuah atau nasihat sehubungan dengan rencana pencalonannya. Aldi duduk bersila dihadapan Ki Anim.

"Aldi, Abah nggak banyak nasihat ya, menurut Abah kamu sudah layak jadi pemimpin", kata Ki Anim mengawali nasihatnya.

Tentu saja Aldi merasa bangga, tapi kok semudah itu Abah memberikan penilaian, gumam Aldi dalam hati.

Belakangan Aldi tahu, bahwa apa yang dilakukan Ki Anim  minta Aldi mengantar durian itu bukan semata mata minta tolong, tetapi ingin menguji soal kejujuran dan cara bertindak yang  benar dalam rangka mencari solusi terhadap suatu permasalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun