"Siap, Insya Allah, Abah mau minta apa"
"Oh, Abah ngga minta apa apa, Â cuma mau minta tolong".
"Siaaaaaap Abah, katakana saja"
"Itu Abah tadi di kirim duren sama MIA empat biji, sudah Abah makan satu, durennya uenak sekali, katanya sih geblugan dari kebun tetanggannya di Mancak",
"ya bah, emang tetangga MIA punya pohon duren"
"Nah, itu tinggal tiga buah, Abah minta tolong diantar ke anak abah  Meriyam dan istri muda abah , tau kan?, nyai Kemidah".
"Ohh  siap bah", Aldi menjawab.
"Tapi biar  cucu abah merasakan juga, tolong  dikasihkan buat anak abah 2 buah, Istri abah 2 buah dan kamu ambil satu buah, tapi jatah kamu nanti setelah semua diantar, ingat jangan kamu tambahin ya", ucap Ki Anim.
Ki Anim kemudian mengambil 3 buah durian yang masih diikat dengan daun aren, lantas diserahkan kepada Aldi.
Aldipun bergegas pamit dan membawa durian itu dengan sepeda yang ia tumpangi.
Sepanjang jalan Aldi berpikir, durian ada tiga, untuk anaknya abah dua, untuk istri muda abah dua, dan untuk dirinya satu, kan harusnya ada lima, padahal pesan Ki Anim,tidak boleh ditambah.