“Alllahu Akbar””, makmum mengikuti.
“Samiallohuliman hamidah”, Imam bangun dari ruku.
Seketika pikiran saya berkecamuk, bagimana nih Imam sujudnya, sebab saat sujud, tumpuan tangan harus ada di lantai, sementara jarak kaki hanya 30cm dari bibir lantai (panggung), jadi tidak ada tempat tumpuan tangan, yang ada hanya tempat kosong yang bawahnya kolam ikan.
Tak lama kemudian, Imam mengucapka kalimat takbir untuk bersujud;
“Allahuak…….”, suara imam terputus.
Makmum ikut sujud, tapi saya berpikir lain, terputusnya lafad ‘’Allahuakbar’’, mustinya ada sesuatu.
Ketika agak lama Imam tidak juga mengucapkan takbir kedua dari sujud, tangan saya reflek meraba kedepan, ngga menyentuh tubuh Imam.
Nekad saya tengok kebawah, Astaghfirullah ternyata Imam ada dikolam, mau naik keatas, jadi benar Imam kecebur.
Pada saat jatuh ke kolam itu memang tak tedengar karena dibarengi suara rintik hujan. Dari awal sudah saya bayangkan, saat imam bangun dari ruku, kemudian sujud, bukannya sujud di lantai, pasti akan langsung telungkup ke kolam.
Saat itu, Imam bilang “jangan ribut tarik saja,”, katanya.
Setelah saya tarik hingga ke lantai, bukannya berhenti solat, malah mengucapkan “Allaaaaaaaahuakbar” dengan keras.