Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Inspirasi untuk Mulai Beraksi dan Berprestasi

25 Januari 2019   09:23 Diperbarui: 25 Januari 2019   09:30 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: echo.co.uk

"Saya memiliki cara sendiri untuk melakukan sesuatu. Saya tidak ingin orang melihat gambar saya dan memikirkan siapa saya. Saya hanya ingin melihat kreativitas saya"

Begitulah apa yang dikatakan Bang Zul. Seekor burung saja yang tidak memiliki akal sesempurna manusia, dapat bangun tidur dan pergi dalam keadaan lapar, namun berhasil kembali dengan keadaan kenyang bahkan masih dapat membawa makanan untuk anak-anaknya. Jika seekor burung saja bisa, mengapa kita tidak? Kita pasti memiliki cara sendiri untuk berkarya, berkreasi dan berprestasi.

"Jika seseorang itu menginginkan untuk menjadi yang terbaik, maka hapuslah pikiran bahwa kita itu adalah sesorang penyandang cacat. Untuk menjadi yang terbaik itu tidak harus sempurna," Bang Zul

Menyusun formasi dan strategi untuk menembus ambisi

Mungkin pembaca bertanya-tanya, mengapa kita harus berprestasi dan berkreasi, bukankah hidup mengalir apa adanya itu jauh lebih baik? Lebih enak kuliah, terus pergi nongkrong, kuliah lagi terus pulang, kemudian lulus kuliah cari kerja dan dapat kerja yang penting cukup untuk hidup, apalagi hidup kita semua kan sudah ada yang mengatur? Apa sih gunanya mau capek-capek mengeluarkan tenaga, memeras keringat, menguras otak hanya untuk sesuatu yang disebut dengan "berkarya" ?

Ternyata tidak sesempit itu, manusia memang harus dan wajib berkarya, karena apa? Karena kita memiliki otak. Karya adalah hasil olah rasa, hati, serta pikiran. Binatang punya rasa dan hati, tapi mereka tidak punya pikiran. Jadi dapat disimpulkan jika kita tidak berkarya kita sama saja dengan binatang.

Kok sekasar dan sekejam itu? Iya ini memang faktanya! Kalau kata Buya Hamka pernah bilang, "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup" Artinya disini apa? Artinya adalah Eksistensi manusia ditentukan oleh karyanya. Descrates bilang "I think, therefore I am" nah ini dia! Kita berkarya maka kita ada.

Lalu kita harus memulai dengan apa?

Langkah pertama adalah dengan Buka formasi dan strategi. Kita tentukan, kita lihat apa yang kita miliki, segala apa yang menjadi kelebihan kita dan menjadi produktif itu tujuannya. Formasi dan strategi harus disusun dengan baik, berkarya tanpa berencana sama saja seperti tidak melakukan apa-apa.

Dan formasi serta strategi utama yang harus kita susun pertama kali adalah Perjelas Ambisi Kita di Masa Depan. Kita perlu menentukan dan meluruskan apa ambisi masa depan yang hendak kita capai, membangun semangat meraih ambisi masa depan agar berjalan di jalur yang tepat. 

Hilangkan semua pikiran dan fokus yang membuat kita menjauh dari bingkai mimpi masa depan yang sudah dibangun. Dengan membangun formasi dan strategi yang baik, proses berkarya kita akan terarah, hingga puncaknya kita dapat menembus ambisi kita kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun