Mohon tunggu...
Moch Farid Muqorrobin
Moch Farid Muqorrobin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri & Mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang Rembang

Progam Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelabuhan Cerita Para Santri

18 Januari 2025   13:55 Diperbarui: 18 Januari 2025   13:55 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"weh, jangan gue dong" Thoriq menyahut Dimas.

 

"Oke gapapa, lagian yang menjadikan Lorong ini hidup tu gaya lu Riq, dan emang bener lorong ini kalo gak ada lu bakal sepi, jadi Lorong Kematian dan lu berperan menghidupkan lorong ini," Syafiq menambahi.

 

"Ya nggak lah, ini rame ya karena kita kumpul silaturahmi, ngobrol bareng, diskusi bareng, adu nasib bareng, di sini tu berperan semua, terutama bagus tu dengan peran gobloknya, wahahaha." Canda Thoriq pada bagus, karena si Thoriq tidak berniat melukai hati temannya jadi maen ceplos saja tanpa basa basi.

 

"Lu tu tolol." Balas Bagus.

 

disini saling memahami satu sama lain jadi bahasa begitu tidak akan membuat mereka sakit hati. Semua sepakat bahwa lorong ini di namakan Lorong Kehidupan dan di ketuai oleh Thoriq.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun