Â
"weh, jangan gue dong" Thoriq menyahut Dimas.
Â
"Oke gapapa, lagian yang menjadikan Lorong ini hidup tu gaya lu Riq, dan emang bener lorong ini kalo gak ada lu bakal sepi, jadi Lorong Kematian dan lu berperan menghidupkan lorong ini," Syafiq menambahi.
Â
"Ya nggak lah, ini rame ya karena kita kumpul silaturahmi, ngobrol bareng, diskusi bareng, adu nasib bareng, di sini tu berperan semua, terutama bagus tu dengan peran gobloknya, wahahaha." Canda Thoriq pada bagus, karena si Thoriq tidak berniat melukai hati temannya jadi maen ceplos saja tanpa basa basi.
Â
"Lu tu tolol." Balas Bagus.
Â
disini saling memahami satu sama lain jadi bahasa begitu tidak akan membuat mereka sakit hati. Semua sepakat bahwa lorong ini di namakan Lorong Kehidupan dan di ketuai oleh Thoriq.
Â