Mohon tunggu...
Mochammad Rifqi
Mochammad Rifqi Mohon Tunggu... Human Resources - Universitas Jember

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi Berhasil Dilakukan KKN 152 UNEJ di Desa Battal, Situbondo

7 Agustus 2023   16:24 Diperbarui: 7 Agustus 2023   16:35 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sosialisasi Aksi Menuju Transformasi: Desa Sehat dan Sejahtera yang pertama (Dok. pribadi)

Kelompok KKN 152 Desa Battal Situbondo melakukan penyuluhan serta praktek langsung pembuatan pupuk kompos kepada warga sekitar yang di lakukan 4 Dusun di Desa Battal yaitu Dusun Manteng, Dusun Sumur Tanto, Dusun Krajan, dan Dusun Panggil yang dimulai tanggal 30 Juli -- 2 Agustus 2023 selama 4 hari secara bergantian.

Kegiatan ini dilakukan karena melihat latar belakang di Desa Battal ini rata-rata rumah warga di setiap dusunnya memiliki hewan ternak sapi dengan memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan rumah mereka sendiri. Terkadang juga kotoran sapi tersebut kurang dikelola atau dibuang begitu saja di tengah jalan sehingga mengganggu aktivitas, pandangan, juga bau yang tidak sedap.

Melihat juga selain memiliki hewan ternak sapi, masyarakat di Desa Battal juga rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dimana penggunaan pupuk kompos ini sangat penting bagi desa ini. Selain harga dan pupuk yang langka menurut warga sekitar, juga seringnya warga menggunakan pupuk urea atau pupuk kimia yang bias dibilang cukup bahaya untuk tanaman dan padi, maka kelompok KKN 152 menciptakan sebuah ide atau sebuah program kerja untuk mensosialisasikan dan mengajarkan kepada para warga untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi tersebut.

Sebelum terjun ke tiap dusun, kami sudah melakukan sosialisasi pertama guna unuk menyampaikan program kerja yang akan kami laksanakan terutama pembuatan pupuk kompos ini. Sehingga nantinya para warga dapat mempersiapkan untuk penyuluhan di setiap dusun mereka masing-masing.

Proses pembuatan pupuk kompos ini diawali dengan pengumpulan alat dan bahan seperti kotoran  sapi, EM4, sekam/jerami, dedaunan hijau, molase/ larutan gula merah/air bekas cucian beras,  ember, dan adukan.  

Langkah pembuatan yaitu:

1. Siapkan ember

2. Larutkan molase dengan air dan campur dengan EM4

3. Masukkan kotoran sapi yang sudah kering ke dalam ember

4. Tuangkan nomor 2 ke ember nomor 3

5. Tumpuk dengan jerami -- dedaunan kering -- dan kotoran sapi diatasnya -- tuang nomor 2  dan ulangi hingga ember penuh

6. Tutup dengan terpal/ karung goni/plastic

7. Diamkan dan tunggu +- 3 minggu

8. Dilakukan pembalikan setiap 3 hari sekali (yang dibawah menjadi yang di atas) 9. Setelah 3 minggu jika sudah tidak berbau menyengat dan menggumpal maka pupuk  sudah siap digunakan.

Langkah selanjutnya, kelompok KKN 152 melakukan tutorial pembuatan pupuk kompos di  setiap dusun yang dipratekkan ke warga di 4 dusun bergantian setiap harinya. Bertenpat di  rumah warga yang bersedia yang nantinya para warga serta bapak Kepala Dusun berkumpul  untuk melihat kelompok kami mempratekkan secara langsung pembuatan pupuk kompos ini.

Nantinya setiap dusun akan diberi 1 ember atau 1 media sebagai bukti atau contoh dari pupuk  kompos tersebut yang nantinya dapat digunakan langsung dan bermanfaat bagi warga sekitar.

Gambar 2. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Manteng (Dok. pribadi)
Gambar 2. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Manteng (Dok. pribadi)
Gambar 3. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Sumurtanto (Dok. pribadi)
Gambar 3. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Sumurtanto (Dok. pribadi)
Gambar 4. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Krajan (Dok. pribadi)
Gambar 4. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Krajan (Dok. pribadi)
Gambar 5. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Pangil (Dok. pribadi)
Gambar 5. Pelatihan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos di Dusun Pangil (Dok. pribadi)

Lebih lanjutnya, setelah diadakan pelatihan pupuk kompos ini, kelompok KKN 152 berharap  Desa Battal dapat mengurangi permasalahan warga mengenai masalah keterbatasan pupuk  serta mengurangi limbah dari kotoran sapi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun