"Jemparingan itu juga mengandung pesan bahwa apabila manusia memiliki cita-cita haruslah berkonsentrasi penuh pada tujuan agar dapat tercapai". Ucap ibu Setyati, salah satu peserta sekaligus merupakan pengurus KWT Arimbi Sambilegi Kidul.
Aturan main dalam jemparingan cukup sederhana. Pemain harus duduk dengan posisi bersila dengan jarak 30 meter dari sasaran, kemudian pemain harus menembakkan anak panah ke bandul putih yang menggantung dengan panjang kira-kira 30 centimeter. Sasaran dalam jemparingan disebut wong-wongan.Â
Lalu posisi busur mendatar di hadapan perut sehingga bidikan panah mengandalkan perasaan hati pemanah. Biasanya, pemanah diberi kesempatan menembak dalam 20 rambahan (ronde) dengan empat anak panah pada setiap ronde. Poin tertinggi akan diperoleh jika anak panah menancap pada bagian merah bandul. Jemparingan hanya memiliki 2 event perlombaan saja, yaitu Gladhen Alit (latih tanding) dan Gladhen Ageng (pertandingan yang sebenarnya).
"Acara Gladhen Alit jemparingan ini tuh seru banget, melihat perlombaan panahan dengan nuansa tradisional. Sayang banget tidak bisa menonton sampai selesai karena lombanya sampai jam 10 malam. Semoga nanti dapat kesempatan untuk mencoba jemparingan ini". Ucap Irfan Fatawi, anggota kelompok PPM CSR Pertamina Adisucipto sebelum mengakhiri kegiatan kami menonton acara Gladhen Alit jemparingan.
Tentang Sasana Jemparingan Sambisena Sambilegi
Sasana Jemparingan Sambisena Sambilegi adalah tempat untuk berlatih dan berkompetisi dalam olahraga panahan tradisional mataram Jawa yang menggunakan busur dan anak panah yang dibuat secara tradisional. Olahraga panahan tradisional ini memiliki akar sejarah dan budaya yang kuat di Indonesia, karena berkaitan dengan kisah pewayangan, perang, dan tradisi lokal.Â
Pembentukan Sasana Jemparingan Sambisena ini diawali oleh para karang taruna yang memiliki ketertarikan di bidang jemparingan. Karena ketertarikan dalam melestarikan budaya panahan tradisional itu, mereka memiliki ide untuk membuat sasana melalui kerja sama dengan CSR DPPU PT Pertamina Adisucipto.Â
Tujuan CSR DPPU PT Pertamina Adisucipto melakukan fasilitasi pembuatan Sasana Jemparingan Sambisena untuk memaksimalkan potensi masyarakat yang ada di wilayah sambilegi. Harapannya dengan masuk nya program ini mampu menumbuhkembangkan hal yang positif bagi pedukuhan sambilegi. Sasana Jemparingan Sambisena Sambilegi ini sebagai wadah untuk terus dapat melestarikan budaya yang ada agar tidak termakan oleh zaman dan kedepannya dapat menjadi budaya turun temurun untuk generasi berikutnya.
Contact us
Mahasiswa PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta