Mohon tunggu...
Mochammad Ariq Ajaba
Mochammad Ariq Ajaba Mohon Tunggu... Pramusaji - Mahasiswa Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus

Seorang mahasiswa yang berusaha peduli tentang dunia perpolitikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sepenggal Cerita Pendakian Pertama di Puncak Natas Angin Gunung Muria

19 Juni 2020   00:20 Diperbarui: 8 April 2021   08:21 9381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terasa cukup untuk mengabadikan momen, kami langsung turun, kami juga menyadari kala itu jika kami harus mengejar waktu karena salah satu rekan kami pukul 14.00 WIB harus berangkat kerja. Bisa terbayang bagaimana kami turun dengan sedikit melangkah cepat namun tetap hati-hati. Ada yang unik disaat perjalanan turun, kami melihat sekumpulan binatang menyerupai kera (posturnya melebihi kera) sedang mengayun-ayun di pohon. 

Hal tersebut membuat kami percaya, bahwa kawasan Gunung Muria masih terbilang asri, belum sepenuhnya dijamah oleh manusia untuk kepentingan duniawi.

Inilah yang harus dilestarikan bersama, tidak merusak ekosistem hutan supaya hewan yang bisa hanya dilihat di daerah gunung bisa tetap hidup dan terjaga kelestariannya. Tidak hanya hewan saja, tumbuh-tumbuhan juga, jangan asal menebang pohon sembarangan. Biarlah alam bertumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya tanpa campur tangan manusia. 

Tak terasa berada di penghujung kepenulisan, kesimpulan yang dapat penulis ambil dari perjalanan pendakian ini, hidup di dunia jangan bersifat sombong, angkuh, karena kita semua hanya bagian terkecil dari alam semesta ini.

Sudah sepantasnya kita senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya, menata sikap kita untuk selalu menabur kebaikan kepada sesama, alam. Karena sejatinya kita hidup berdampingan dengan alam semesta. Dan tak kalah penting, dari pendakian ini penulis semakin yakin akan hobi baru penulis, yaitu mendaki gunung.

Meskipun pada setiap perjalanan menuju puncak rasa lelah, ingin cepat turun, namun percayalah, rasa candu akan terus menghiasi hidup kalian bila sudah sampai dirumah. Maka dari itu, mendaki gunung itu mengasyikan! Salam Lestari!

Nb: Pendakian dilaksanakan bulan Desember 2019, dan dengan rasa bangga saya angkat ke bentuk penulisan di Kudus, 19 Juni 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun