Mohon tunggu...
Agus Baehaqi
Agus Baehaqi Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Politik dan Seni Budaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dampak Sosial dari Politisasi Identitas di Tengah Masyarakat Majemuk (Indonesia)

22 Desember 2024   21:41 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu dampak paling mencolok dari politisasi identitas adalah pemecahan sosial. Ketika identitas tertentu digunakan untuk membedakan dan mendiferensiasi kelompok, hal ini dapat mengarah pada meningkatnya ketegangan antar kelompok. Misalnya, dalam konteks etnis, politisasi identitas dapat memperburuk konflik yang ada dan menghasilkan polarisasi yang lebih dalam. Masyarakat menjadi terfragmentasi, dengan individu lebih cenderung berinteraksi hanya dengan anggota kelompok mereka sendiri.[7]

 

2. Pengikisan hak-hak kaum minoritas

 

Politika identitas dapat menciptakan ketegangan antara kelompok mayoritas dan minoritas, sering kali mengarah pada pengabaian hak-hak kaum minoritas demi kepentingan politik kelompok mayoritas. Kaum minoritas yang hak-haknya terpinggirkan cenderung mengalami marginalisasi dalam berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, dan budaya, sehingga kehilangan suara dalam pengambilan keputusan. Ketika identitas kelompok menjadi fokus utama, suara individu dalam kelompok minoritas sering kali terabaikan. Kebijakan yang diusulkan mungkin tidak mempertimbangkan kebutuhan dan hak-hak mereka, mengarah pada marginalisasi.[8]

 

3. Dampak terhadap Partisipasi Politik

 

Politisasi identitas juga memengaruhi cara individu berpartisipasi dalam politik. Ketika identitas kelompok menjadi pusat perhatian, individu sering kali merasa terpaksa untuk mendukung calon atau partai yang dianggap mewakili kelompok mereka, meskipun mereka mungkin tidak setuju dengan semua kebijakan yang diusulkan. Ini dapat mengurangi pluralisme dalam politik, karena suara-suara yang berbeda sering kali diabaikan demi kepentingan kelompok yang lebih besar.

 

Dampak politisasi identitas terhadap partisipasi politik di Indonesia sangat kompleks. Sementara ia dapat meningkatkan mobilisasi dan kesadaran, ia juga berpotensi menyebabkan eksklusi, ketegangan sosial, dan pembelahan masyarakat. Untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih inklusif, penting bagi semua pihak untuk mendukung dialog antar kelompok dan memastikan bahwa suara semua kelompok, terutama minoritas, diakui dan dihargai.[9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun