Sekali waktu
Ketika matahari telah menyelesaikan separoh dari perjalanannya
Aku melihat lelaki penggendong luka
Melangkah patah-patah
Dengan rindu dalam buaiannya
Tangan kanannya memegang payung
Untuk melindungi rindunya dari gerimis yang jatuh
Tangan kirinya mendekap luka yang masih menganga
Di persimpangan, sepasang kaki rapuhnya yang kian menua mengajaknya berhenti
Entah menunggu seseorang atau sekedar mengingat jalan pulang
Kesedihan yang indah
Hatinya pun gundah
Duka yang manis
Matanya menggerimis
Muara Bulian, 25 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H