"Kenapa emangnya?"
"Sebelum bapak, Â orang yang ngontrakdi situ cuma tahan seminggu. Â Dalam sebulan bisa berganti sampai empat orang."
"Masa?"
"Katanya sih nggak tahan karena selalu mimpi buruk."
Menginjak bulan ketiga, Â setiap malam aku masih terus bermimpi buruk. Â Tapi setiap mimpi buruk itu datang dan aku terbangun, Â aku lanjutkan dengan solat tahajud. Â Mimpi buruk akhirnya menjadi alarm untuk bangun solat tahajud.Â
"Numpang masuk ya, Pak?" Kata pemilikkontrakan.Â
"Silakan, Â Pak."
Aku lihat dia ke pojokan dapur. Entah apa yang diambilnya. Kemudian dia pergi.Â
Sejak saat itu, aku tak pernah bermimpi buruk lagi.Â
"Pantesan harganya murah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H