Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Terbunuhnya Perempuan Penjaga Kedai Kopi Pengkolan

27 Januari 2021   06:48 Diperbarui: 27 Januari 2021   07:04 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada. Mereka berdua."

Suaminya perempuan penjaga kedai kopi pengkolan memang belum terlihat hingga berita ini ditulis. Ada yang bilang suaminya pergi dua hari yang lalu sehingga perempuan itu sekarang tinggal sendirian. Ada juga yang bilang suaminya sudah kawin lagi. Sehingga sampai berita ini ditulis, belum jelas betul apakah suami pergi karena ada keperluan atau karena memang mereka sudah bercerai. 

"Mungkin dibunuh selingkuhan suaminya." kata seorang ibu. 

"Bukan kah suaminya sudah kawin lagi?"

"Belum jelas juga sih."

Jasad perempuan penjaga kedai kopi pengkolan masih telungkup di kedainya. Darahnya berbau menyengat. Beberapa orang langsung balik kanan setelah tahu bau itu. 

"Perempuan itu yang sekarang selingkuh dengan seorang pejabat kelurahan."

"Berarti istri pejabat kelurahan yang membunuhnya?"

"Mungkin."

Aduh. Mohon maaf, berita tentang perempuan penjaga kedai kopi pengkolan masih belum jelas. 

Permasalahan yang sudah jelas adalah para peminum kopi yang harus libur duli ngopi di warung itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun