Selamat pagi teman teman,Â
Tulisan ini sengaja aku bikin pagi pagi karena kejadiannya terjadi pagi ini juga. Kalau liputan ini aku tulis agak siang nanti beritanya jadi basi . Gak enak kan dapat yang sudah basi.Â
Kejadiannya tadi pagi sebelum bergabung subuh. Ada seseorang, sebutlah namanya Kamdi. Usia sekitar 32 tahunan. Tinggal di rt 002. Dekat kedai kopi Pengkolan.Â
Rangkaian kejadian nya begini.Â
Kamdi yang katanya alumnus pesantren itu sedang berjalan menuju musola tak jauh dari rumahnya. Kamdi harus lewat di depan kedai kopi pengkolan sebelum sampai ke musola tempat dia selalu menjalankan ibadahnya tersebut.Â
Ketika Kamdi lewat di kedai kopi yang biasanya masih menyisakan beberapa orang yang sedang ngopi, pagi itu terlihat sepi. Karena penasaran, kamdi melongok je dalam kedai.Â
Pas ngelongok itulah, Kamdi dikagetkan dengan tubuh perempuan yang biasa menunggu kedai kopi itu sudah tertelungkup dengan bersimbah darah. Tak banyak yang mengenal nana perempuan penjaga kedai kopi pengkolan. Sebut saja bunga (25 tahun).Â
Kamdi langsung berteriak sehingga kemudian banyak orang berdatangan. Salah satu dari orang yang berdatangan itu adalah pak erte. Pak erte itulah yang kemudian berinisiatif untuk menelepon polisi. Mungkin sebentar lagi polisi polisi itu akan datang.Â
"Selama ini sih tak terlihat masalah dengan suaminya," kata seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya.Â
"Ada suaminya di kedai ini?"
"Ada. Mereka berdua."
Suaminya perempuan penjaga kedai kopi pengkolan memang belum terlihat hingga berita ini ditulis. Ada yang bilang suaminya pergi dua hari yang lalu sehingga perempuan itu sekarang tinggal sendirian. Ada juga yang bilang suaminya sudah kawin lagi. Sehingga sampai berita ini ditulis, belum jelas betul apakah suami pergi karena ada keperluan atau karena memang mereka sudah bercerai.Â
"Mungkin dibunuh selingkuhan suaminya." kata seorang ibu.Â
"Bukan kah suaminya sudah kawin lagi?"
"Belum jelas juga sih."
Jasad perempuan penjaga kedai kopi pengkolan masih telungkup di kedainya. Darahnya berbau menyengat. Beberapa orang langsung balik kanan setelah tahu bau itu.Â
"Perempuan itu yang sekarang selingkuh dengan seorang pejabat kelurahan."
"Berarti istri pejabat kelurahan yang membunuhnya?"
"Mungkin."
Aduh. Mohon maaf, berita tentang perempuan penjaga kedai kopi pengkolan masih belum jelas.Â
Permasalahan yang sudah jelas adalah para peminum kopi yang harus libur duli ngopi di warung itu.Â
Dan beberapa ibu merasa senang kalau suaminya tak lagi betah lama lama ngopi di kedai kopi pengkolan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H