Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasar Gaib Hotel Angsana

29 Desember 2020   10:26 Diperbarui: 29 Desember 2020   10:54 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian samar samar mulai terlihat lampu.  Tidak cuma satu. Ada banyak. Bukan hanya lampunya yang banyak, tapi juga banyak orang di situ. 

Tak ada suara. Hanya semacam dengungan saja suara mereka.  Seperti sedang ada banyak transaksi di pasar itu. 

Umar berjalan terus melewati pasar. Aku sendiri tak berani menatap ke samping. Karena orang orang itu terus mendengung dengung. 

Ayah! 

Aku seperti mengenal suara itu. Ya, suara anaku bontot. Kenapa ada di sini? Penasaran pengen nengok tapi takut juga. 

Ayah! 

Suara itu semakin jelas. 

Tolong dede, Yah! 

Aku tak bisa menahan rasa penasaran. Aku menengok ke asal suara. Agak gelap. Tapi dari rambutnya aku kenal betul kalau itu anak bontotku. 

Ya, anak yang sedang menangis di bawah gazebo untuk jualan itu anaknya.  Dia tampak tak bisa bergerak. Tubuhnya tertindih tiang gazebo. 

Aku berhenti sejenak. Sinar temaram itu tak mungkin membuatku pangling dengan anakku sendiri. Aku berdiri terpaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun