Suara tek tek tukang mie seperti menusuk malam Kamdi yang sepi. Kamdi pun memanggil tukang mie tek tek tersebut. Karena mendadak perutnya terasa lapar.Â
"Biasanya sore sudah lewat, Bang? "
"Tadi nidurin anak dulu. "
"Bini kemana? "
"Ada. Cuma anakku yang cewek ini, tak mau tidur sama mamanya. Selalu minta bapaknya yang mendongengi dulu. "
Kamdi membayangkan anak perempuan yang selalu merindukan nyanyiannya. Iya, Kamdi pengin menyanyi saat menidurkan anak perempuan nya kelak. Kamdi tak bisa mendongeng seperti tukang mie tek tek.Â
"Telurnya didadar ya, Bang. "
Belum juga mampu memejamkan mata. Padahal perut sudah diisi dengan nasi goreng full satu piring.Â
Kamdi menulis WA untuk Komalasari. Ingin menjalin gencatan senjata.Â
"Sebaiknya kita putus... "
Ada telepon masuk. Kamdi langsung buru buru membuka telepon.Â