Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjual Bunga di Simpang Tiga

6 Oktober 2020   08:38 Diperbarui: 6 Oktober 2020   08:45 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa?"

"Tak mungkin aku menjelaskannya kepadamu. Pokoknya jangan."

"Seharusnya kamu sudah tahu. Karena hampir semua penduduk kota ini juga tahu. Kamu barukah tinggal di kota ini?" kata Nenek penjual bunga yang wajahnya terus meneror ku dengan misteri sesungguhnya. 

Aku mengangguk. 

Sebetulnya pengin pergi juga. Tapi kakiku mulai terasa kaku. Aku terpaksa menunggu saja apa yang akan atau mungkin terjadi. 

"Nenek tak pernah merangkai bunga untuk suka cita."

Lalu Nenek pergi ke belakang tokonya. Meninggalkan rasa ngeri yang tak mungkin aku cerita kan di sini. 

Mungkinkah Nenek mengambil sebilah pisau, lalu aku akan.... 

"Nenek memang sudah punya serangkai bunga untuk hari ini. Ada yang akan datang memesannya. Tapi, bukan kamu."

Bayang bayang orang kembali terlihat di bagian belakang toko bunga itu. Aku sendiri hanya bisa melihat siluetnya belaka. 

"Aku boleh pamit, Nek?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun