Rakyat dirugikan dengan pelemahan KPK. Rakyat juga kemungkinan akan dirugikan kembali dengan apa yang terjadi dibelakang pengesahan UU MK.Â
Padahal, katanya akan ada lagi aturan tentang Dewan Moneter yang wujudnya merupakan inkarnasi gagasan Orde Baru. Sehingga hantu Orde Baru benar-benar telah bangun kembali di negeri ini.Â
Harapan sebetulnya masih ada kepada Partai Demokrat. Â Seharusnya Demokrat jangan terlihat tak punya kelamin lagi. Harus jelas Demokrat hendak berdiri di mana. Bersama pemerintah atau tegak berdiri bersama PKS menjadi barisan oposisi.Â
Jika menjadi oposisi sebetulnya banyak keuntungan yang dapat dipetik oleh Demokrat. Â Kekosongan suara oposisi dapat menjadikan Demokrat sebagai partai besar kembali.Â
Demokrat tak boleh diam saja. Ketika PKS kikuk dan salah tingkah, Demokrat harus duduk menemani. Â
Memang, Demokrat memiliki beban sejarah sebagai partai penguasa yang sudah dilakoninya selama 10 tahun. Sudah terlalu terbuka lebar borok borok kekuasaannya.Â
Oleh karena itu, jalan kritik seperti beberapa waktu lalu dilakoni oleh Edy Baskoro hanya akan memercik muka sendiri. Ya, kritik terhadap pemerintah seperti yang dilakukan ketika ada huru hara Joko Tjandra selalu akan berbalik pada kebobrokan masa kekuasaannya. Dan akan menjadi bumerang yang mematikan Demokrat sendiri.Â
Kerja oposisi di DPR yang seharusnya dioptimalkan. Penentangan terhadap undang undang MK, misalnya. Akan menjadi poin tersendiri bagi Demokrat, walaupun pasti akan kalah karena hanya berdua bersama PKS.Â
Semoga Demokrat juga akan banyak menentang jika dalam pembentukan Dewan Moneter akan semakin membuat negeri ini tercabik-cabik nantinya. Di sini, benar benar peran Demokrat ditunggu rakyat.Â
Demokrat jangan diam saja, ketika PKS tak berkutik menghadapi partai pemerintah yang begitu kuat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H