Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KAMI, Cermin Kemunduran Berbangsa dan Bernegara

21 Agustus 2020   05:44 Diperbarui: 21 Agustus 2020   06:16 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pendiri bangsa selalu membesarkan kata "kita" bukan "kami".  Sebuah kata yang memiliki keteduhan dalam bingkai kebersamaan. Kata yang selalu akan menjaga negeri ini dari nafsu kelompok. 

Ya, marilah kita buang kami dan ganti menjadi kita. Kita sebagai sebuah bangsa. Kita sebagai kebersamaan. Jangan lagi kalian jadikan negeri ini kami, kami, dan kami. Mari jadikan kita sebagai representasi kebangsaan. 

Ya, kami hanya menunjukkan kemunduran perjalanan bangsa ini. Kemunduran dalam perjalanan harus kita sesali bersama. Dan harus diakhiri. 

Mari kita tetap bersikap kesatria. Berbicara politik dalam partai politik, bicara moral jika punya moral. 

Salam Merdeka! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun